Universitas Negeri Surabaya
Fakultas Bahasa dan Seni
Program Studi S1 Sastra Jerman

Kode Dokumen

SEMESTER LEARNING PLAN

Course

KODE

Rumpun MataKuliah

Bobot Kredit

SEMESTER

Tanggal Penyusunan

Literaturwerke fuer Anfaenger

7920602273

Mata Kuliah Wajib Program Studi

T=0

P=0

ECTS=0

1

2 September 2024

OTORISASI

Pengembang S.P

Koordinator Rumpun matakuliah

Koordinator Program Studi




Dr. Wisma Kurniawati, M.Pd.




Dr. Wisma Kurniawati, M.Pd.




Dr. Wisma Kurniawati, M.Pd.

Model Pembelajaran

Case Study

Program Learning Outcomes (PLO)

PLO program Studi yang dibebankan pada matakuliah

PLO-3

Mengembangkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif dalam melakukan pekerjaan yang spesifik di bidang keahliannya serta sesuai dengan standar kompetensi kerja bidang yang bersangkutan

PLO-4

Mengembangkan diri secara berkelanjutan dan berkolaborasi.

PLO-7

Mampu menguasai konsep teoretis kesastraan dan menganalisis karya sastra dan masalah kesastraan secara prosedural melalui pendekatan ilmiah.

Program Objectives (PO)

PO - 1

Mahasiswa mampu menjelaskan teori sastra meliputi pengertian sastra, genre sastra, metode analisis sastra, pengarang dan periodisasi sastra Jerman berdasarkan materi yang telah didiskusikan dalam perkuliahan dan referensi-referensi lainnya yang diperoleh di luar perkuliahan.

PO - 2

Mahasiswa mampu menjelaskan hubungan antara teori sastra, metode analisis sastra, pengarang, dan periodisasi sastra Jerman dalam perspektif bidang ilmu sastra.

PO - 3

Mahasiswa mampu mengaplikasikan teori dan metode analisis sastra ke setiap genre karya sastra Jerman yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, dan mempresentasikan hasil analisis tersebut, baik secara berkelompok maupun secara individual.

Matrik PLO-PO

 
POPLO-3PLO-4PLO-7
PO-1
PO-2 
PO-3 

Matrik PO pada Kemampuan akhir tiap tahapan belajar (Sub-PO)

 
PO Minggu Ke
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
PO-1
PO-2
PO-3

Deskripsi Singkat Mata Kuliah

Mata kuliah ini memberikan pembekalan kepada mahasiswa tentang teori sastra dan metode analisis sastra serta penerapannya dalam kajian terhadap karya sastra Jerman, pengarang dan periodisasinya dengan materi pembelajaran mencakup berbagai teori sastra umum dan teori berbagai genre sastra, perkembangan sastra dari masa ke masa, sehingga mahasiswa dapat memahami karya sastra, pengalaman estetis pengarang dan mampu mencintai karya sastra serta mampu mengembangkan sikap menghargai sastra dan budaya Jerman yang selanjutnya mampu mengembangkan sikap empati terhadap sastra dan budaya sendiri sehingga mahasiswa memiliki kompetensi humanis. Perkuliahan diselenggarakan secara luring dan daring. Penilaian dilakukan melalui keaktifan dalam perkuliahan, tugas terstruktur, UTS dan UAS.

Pustaka

Utama :

  1. Ahmadi, Anas. 2023. Teori Sastra: Perspektif Apresiatif. Sidoarjo: Penerbit Delima.
  2. Stanton, Robert. 2007. Teori Fiksi. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar.
  3. Kurniawati, Wisma. (2006). Pengantar Teori Sastra. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.

Pendukung :

  1. Nurhan, Kenedi (Ed.). 1999. Derabat: Cerpen Pilihan Kompas 1999. Jakarta: Kompas
  2. Kurniawati, Wisma. (2018). Metanarasi dalam Novel Metamorfosa Karya Franz Kafka. Lingua Franca: Jurnal Bahasa, Sastra dan Pengajarannya, Vol. 2, No. 2. DOI: http://dx.doi.org/10.30651/lf.v2i2.
  3. Kurniawati, Wisma. (2019). Brechtian Style of Resistance in Herta Mülleräs Novel Herztier. Paramasastra, Vol. 6, No. 2. http://journal.unesa.ac.id/index.php/paramasastra.
  4. Kurniawati, Wisma dkk. (2019). Uncovering Wounds, Countering Obliviousness: Tragedy of Humanity in Herztier, a Novel by Herta Müller.Vol. 60, 2019. DOI: 10.7176/JLLL

Dosen Pengampu

Dr. Wisma Kurniawati, M.Pd.

Minggu Ke-

Kemampuan akhir tiap tahapan belajar
(Sub-PO)

Penilaian

Bantuk Pembelajaran,

Metode Pembelajaran,

Penugasan Mahasiswa,

 [ Estimasi Waktu]

Materi Pembelajaran

[ Pustaka ]

Bobot Penilaian (%)

Indikator

Kriteria & Bentuk

Luring (offline)

Daring (online)

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

1

Minggu ke 1

  1. Mahasiswa mampu menjelaskan isi kontrak perkuliahan matakuliah Literaturwerke fuer Anfaenger dan berkomitmen untuk melaksanakannya selama perkuliahan berlangsung.
  2. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian sastra dan berbagai minimal 3 pengertian sastra lainnya dari masa yang berbeda-beda dalam dalam kerja kelompok dan diskusi kelas.
  3. Mahasiswa mampu bekerjasama dalam kelompok untuk menjelaskan ciri-ciri karya sastra, dan mengidentifikasi ciri-ciri tersebut dari satu teks sastra Jerman yang telah diterjemahkan oleh dosen.
  1. Mahasiswa mampu menyebutkan tujuan perkuliahan Literaturwerke fuer Anfaenger, materi yang dipelajari, dan indikator penilaian, minimal 75% benar, serta berkomitmen untuk melaksanakan kontrak perkuliahan yang sudah disepakati selama perkuliahan berlangsung.
  2. Mahasiswa mampu berpartisipasi dalam kerja kelompok dan diskusi kelas untuk menjelaskan minimal 1 pengertian sastra dan ciri umum sastra dengan uraian yang benar.
  3. Mahasiswa mampu menjelaskan karakteristik umum sastra dengan uraian yang benar dari hasil kerja kelompok berdasarkan referensi yang dibaca.
  4. Mahasiswa mampu menemukan karakteristik umum sastra dalam karya sastra Jerman terjemahan dalam kerja kelompok diskusi dan mempresentasikan hasil temuan tersebut di kelas.
Kriteria:

sangat baik, baik, kurang baik


Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
Membaca buku teori sastra dan karya sastra Jerman yang diterjemahkan, kerja kelompok, diskusi kelas, mencari referensi tambahan yang diperlukan
2 X 50
menemukan informasi dari media digital dan lainnya, diskusi kelompok
Materi: Sastra dan Karakteristik Sastra
Pustaka: Kurniawati, Wisma. (2006). Pengantar Teori Sastra. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.
3%

2

Minggu ke 2

Mahasiswa mampu mengidentifikasi teks sastra dan menjelaskan perbedaannya dari teks non-sastra dalam teks-teks Jerman yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia yang ditugaskan oleh dosen berdasarkan pengertian sastra dan ciri-ciri sastra.

  1. Mahasiswa mampu membuat peta konsep tentang ciri-ciri teks sastra dan teks non-sastra berdasarkan referensi yang dipelajari.
  2. Mahasiswa mampu menyebutkan persamaan antara teks sastra dan teks non-sastra berdasarkan pengertian dan ciri-cirinya.
  3. Mahasiswa mampu menyebutkan perbedaan antara teks sastra dan non-sastra berdasarkan pengertian dan ciri-cirinya.
  4. Mahasiswa mampu mengidentifikasi persamaan dan perbedaan teks sastra dan teks non-sastra dalam teks-teks terjemahan yang diberikan oleh dosen.
Kriteria:

sangat baik, baik, kurang baik


Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif, Penilaian Portofolio
Diskusi dalam kelompok kecil, pembelajaran penemuan, presentasi hasil diskusi kelompok
2 X 50

Materi: Pengertian sastra dan ciri-ciri sastra
Pustaka: Kurniawati, Wisma. (2006). Pengantar Teori Sastra. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.

Materi: Pengertian sastra dan ciri-ciri sastra
Pustaka: Ahmadi, Anas. 2023. Teori Sastra: Perspektif Apresiatif. Sidoarjo: Penerbit Delima.
3%

3

Minggu ke 3

Mahasiswa mampu menjelaskan genre-genre karya sastra dan karakteristik tiap genre sastra dan menemukan karakteristik tiap genre sastra dalam teks-teks Jerman yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.

  1. Mahasiswa mampu menyebutkan genre-genre karya sastra dan menjelaskan karakteristik umum tiap genre sastra dalam diskusi kelas.
  2. Mahasiswa mampu membuat peta konsep tentang genre sastra beserta karakteristik umum masing-masing genre minimal 60% benar dalam kerja kelompok.
  3. Mahasiswa mampu mengidentifikasi karakteristik tiap dari teks sastra Jerman terjemahan yang diberikan oleh dosen dalam diskusi kelompok, menentukan genre teks-teks tersebut dan mempresentasikan hasil diskusi di kelas.
Kriteria:

baik sekali, baik, cukup, kurang


Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
Membaca teks secara individual, Diskusi kelas, Kerja Kelompok
2 X 50

Materi: Genre sastra dan karakteristik umum genre sastra
Pustaka: Kurniawati, Wisma. (2006). Pengantar Teori Sastra. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.
3%

4

Minggu ke 4

Mahasiswa mampu menjelaskan elemen-elemen pembangun sastra genre prosa naratif dan menemukan elemen-elemen tersebut dalam teks sastra Jerman yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.

  1. Mahasiswa mampu menyebutkan minimal 3 elemen pembangun teks sastra genre prosa dengan benar.
  2. Mahasiswa mampu membuat peta konsep tentang sastra genre prosa beserta elemen-elemen pembangunnya minimal 60% benar
  3. Mahasiswa mampu mengidentifikasi elemen-elemen pembangun teks genre prosa dalam teks sastra Jerman yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia minimal 60% benar dalam kelompok kecil dan mempresentasikan hasil diskusi.
Kriteria:

baik sekali, baik, cukup, kurang


Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
Membaca teks, Metode penemuan, Kerja Kelompok kecil dan presentasi hasil diskusi
2 X 50

Materi: Genre Prosa Naratif
Pustaka: Stanton, Robert. 2007. Teori Fiksi. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar.
3%

5

Minggu ke 5

Mahasiswa mampu menjelaskan elemen-elemen pembangun sastra genre puisi dan menemukan elemen-elemen tersebut dalam teks sastra Jerman yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.

  1. Mahasiswa mampu menyebutkan minimal 3 elemen pembangun teks sastra genre puisi dengan benar.
  2. Mahasiswa mampu membuat peta konsep tentang sastra genre puisi beserta elemen-elemen pembangunnya minimal 60% benar.
  3. Mahasiswa mampu mengidentifikasi elemen-elemen pembangun teks genre puisi dalam teks sastra Jerman yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia minimal 60% benar dalam kelompok kecil dan mempresentasikan hasil diskusi.
Kriteria:

baik sekali, baik, cukup, kurang


Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
Membaca teks, Metode penemuan, Kerja Kelompok kecil dan presentasi hasil diskusi
2 X 50

Materi: Genre Puisi
Pustaka: Stanton, Robert. 2007. Teori Fiksi. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar.
3%

6

Minggu ke 6

Mahasiswa mampu menjelaskan elemen-elemen pembangun sastra genre drama dan menemukan elemen-elemen tersebut dalam teks sastra Jerman yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.

  1. Mahasiswa mampu menyebutkan minimal 3 elemen pembangun teks sastra genre drama dengan benar.
  2. Mahasiswa mampu membuat peta konsep tentang sastra genre drama beserta elemen-elemen pembangunnya minimal 60% benar.
  3. Mahasiswa mampu mengidentifikasi elemen-elemen pembangun teks genre drama dalam teks sastra Jerman yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia minimal 60% benar dalam kelompok kecil dan mempresentasikan hasil diskusi.
Kriteria:

baik sekali, baik, cukup, kurang


Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
Membaca teks, Metode penemuan, Kerja Kelompok kecil dan presentasi hasil diskusi
2 X 50

Materi: Genre drama
Pustaka: Stanton, Robert. 2007. Teori Fiksi. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar.
3%

7

Minggu ke 7

Mahasiswa mampu menjelaskan elemen-elemen pembangun sastra digital dan menemukan elemen-elemen tersebut dalam film Jerman dengan teks yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.

  1. Mahasiswa mampu menyebutkan minimal 3 elemen pembangun sastra digital dengan benar.
  2. Mahasiswa mampu membuat peta konsep tentang sastra sastra digital beserta elemen-elemen pembangunnya minimal 60% benar.
  3. Mahasiswa mampu mengidentifikasi elemen-elemen pembangun sastra digital dalam film Jerman dengan teks yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia minimal 60% benar dalam kelompok kecil dan mempresentasikan hasil diskusi.
Kriteria:

baik sekali, baik, cukup, kurang


Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
Menonton film, Metode penemuan, Kerja Kelompok kecil dan presentasi hasil diskusi
2 X 50

Materi: Sastra Digital
Pustaka: Stanton, Robert. 2007. Teori Fiksi. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar.
3%

8

Minggu ke 8

Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian sastra, ciri-ciri umum karya sastra, dan elemen-elemen pembangun dua dari empat genre yang telah dipelajari, serta mengaplikasikannya ke dalam dua teks yang disiapkan oleh dosen dengan penjelasan yang benar.

Poin perolehan nilai didasarkan pada prosentase jawaban yang benar, dengan skor 0 sampai 100

Kriteria:

Mahasiswa mendapat skor sesuai dengan prosentase jawaban yang benar, misalnya mahasiswa mendapat skor 100 jika jawaban benar 100%.


Bentuk Penilaian :
Tes
Tes tertulis berbentuk soal terbuka-Ujian Tengah Semester
2 X 50

Materi: semua yang sudah dibahas
Pustaka: Kurniawati, Wisma. (2006). Pengantar Teori Sastra. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.

Materi: semua yang sudah dibahas
Pustaka: Stanton, Robert. 2007. Teori Fiksi. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar.
20%

9

Minggu ke 9

Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian teori sastra, metode analisis sastra, pengarang, dan periodisasi sastra Jerman, dan menjelaskan hubungan di antara empat hal tersebut.

  1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian teori sastra, metode analisis sastra, pengarang, dan periodisasi sastra Jerman minimal 60% benar.
  2. Mahasiswa mampu menjelaskan hubungan antara teori sastra, metode analisis sastra, pengarang, dan periodisasi sastra Jerman minimal 60% benar.
  3. Mahasiswa mampu membuat peta konsep secara tertulis dan individual pengertian teori sastra, metode analisis sastra, pengarang, dan periodisasi sastra Jerman, dan menjelaskan hubungan di antara empat hal tersebut.
Kriteria:

baik sekali, baik, cukup, kurang


Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif, Penilaian Portofolio
Pembacaan, Metode penemuan, Diskusi, Kerja Kelompok
2 X 50

Materi: Hubungan antara teori sastra, metode analisis sastra, pengarang, dan periodisasi sastra
Pustaka: Kurniawati, Wisma. (2006). Pengantar Teori Sastra. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.
4%

10

Minggu ke 10

Mahasiswa mampu membuat tabel periodisasi sastra Jerman secara singkat beserta pengarang dan karya yang mewakili setiap periode.

Mahasiswa mampu menjelaskan satu periode sastra Jerman beserta pengarang dan karya sastra yang mewakili jaman tersebut dalam kerja kelompok serta mempresentasikan hasil diskusi kelompok.minimal 1 jenis alur dalam sastra genre prosa naratif dengan benar.

Kriteria:

Skor: rentang 0-100 pengamatan: sangat baik, baik, cukup, kurang baik


Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif, Penilaian Portofolio
Metode penemuan, Kerja Kelompok, presentasi hasil diskusi kelompok
2 X 50

Materi: Periodisasi sastra Jerman
Pustaka: Kurniawati, Wisma. (2006). Pengantar Teori Sastra. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.
5%

11

Minggu ke 11

Mahasiswa mampu membuat tabel periodisasi sastra Jerman secara singkat beserta pengarang dan karya yang mewakili setiap periode.

Mahasiswa mampu menjelaskan satu periode sastra Jerman beserta pengarang dan karya sastra yang mewakili jaman tersebut dalam kerja kelompok serta mempresentasikan hasil diskusi kelompok.minimal 1 jenis alur dalam sastra genre prosa naratif dengan benar.

Kriteria:

Skor: rentang 0-100 pengamatan: sangat baik, baik, cukup, kurang baik


Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif, Penilaian Portofolio
Metode penemuan, Kerja Kelompok, presentasi hasil diskusi kelompok
2 X 50

Materi: Periodisasi sastra Jerman
Pustaka: Kurniawati, Wisma. (2006). Pengantar Teori Sastra. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.
4%

12

Minggu ke 12

Mahasiswa mampu memahami karya sastra Jerman yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menggunakan metode strukturalisme.

  1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian dan karakteristik metode strukturalisme dalam kajian teks sastra minimal 60% benar.
  2. Mahasiswa mampu membuat peta konsep metode strukturalisme sastra minimal untuk satu genre sastra dengan benar.
Kriteria:

baik sekali, baik, cukup, kurang


Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
Pembacaan individual, diskusi, kerja kelompok
2 X 50

Materi: Sastra dan Strukturalisme
Pustaka: Ahmadi, Anas. 2023. Teori Sastra: Perspektif Apresiatif. Sidoarjo: Penerbit Delima.
4%

13

Minggu ke 13

Mahasiswa mampu memahami karya sastra Jerman yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menggunakan metode sosiologi sastra.

  1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian dan karakteristik metode sosiologi sastra dalam kajian teks sastra minimal 60% benar.
  2. Mahasiswa mampu membuat peta konsep metode sosiologi sastra sastra minimal untuk satu genre sastra dengan benar.
Kriteria:

baik sekali, baik, cukup, kurang


Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
Pembacaan individual, diskusi, kerja kelompok
2 X 50

Materi: Sastra dan Sosiologi Sastra
Pustaka: Ahmadi, Anas. 2023. Teori Sastra: Perspektif Apresiatif. Sidoarjo: Penerbit Delima.
4%

14

Minggu ke 14

Mahasiswa mampu memahami karya sastra Jerman yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menggunakan metode sosiologi sastra.

  1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian dan karakteristik metode psikologi sastra dalam kajian teks sastra minimal 60% benar.
  2. Mahasiswa mampu membuat peta konsep metode psikologi sastra sastra minimal untuk satu genre sastra dengan benar.
Kriteria:

baik sekali, baik, cukup, kurang


Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
Pembacaan individual, diskusi, kerja kelompok
2 X 50

Materi: Sastra dan Psikologi
Pustaka: Ahmadi, Anas. 2023. Teori Sastra: Perspektif Apresiatif. Sidoarjo: Penerbit Delima.
4%

15

Minggu ke 15

Mahasiswa mampu menjelaskan pemikiran filosofis dalam karya sastra Jerman yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.

  1. Mahasiswa mampu menjelaskan kaitan antara sastra dan filsafat dalam kajian teks sastra minimal 60% benar.
  2. Mahasiswa mampu membuat peta konsep tentang kaitan antara sastra dan filsafat dalam kajian teks sastra minimal untuk satu genre sastra dengan benar.
Kriteria:

baik sekali, baik, cukup, kurang


Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
Pembacaan individual, diskusi, kerja kelompok
2 X 50

Materi: Sastra dan Filsafat
Pustaka: Ahmadi, Anas. 2023. Teori Sastra: Perspektif Apresiatif. Sidoarjo: Penerbit Delima.
4%

16

Minggu ke 16

Mahasiswa mampu mengaplikasikan teori dan metode analisis sastra dalam satu kajian tertulis berbentuk esai terhadap satu karya sastra Jerman yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.

Mahasiswa mampu menyusun esai tertulis tentang kajian terhadap satu karya sastra Jerman yang sudah pernah didiskusikan berdasarkan satu jenis metode kajian sastra.

Kriteria:

Poin perolehan nilai ada pada rentang 0 hingga 100. Poin 100 diberikan manakala mahasiswa menyusun tugas dan mengerjakan semua bagian esai dengan benar 100%.


Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif, Tes
menyusun esai pendek tertulis

6x50
Materi: Semua metode yang sudah dipelajari
Pustaka: Ahmadi, Anas. 2023. Teori Sastra: Perspektif Apresiatif. Sidoarjo: Penerbit Delima.

Materi: semua teori yang telah dipelajari
Pustaka: Stanton, Robert. 2007. Teori Fiksi. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar.
30%



Rekap Persentase Evaluasi : Case Study

No Evaluasi Persentase
1. Aktifitas Partisipasif 57%
2. Penilaian Portofolio 8%
3. Tes 35%
100%

Catatan

  1. Capaian Pembelajaran Lulusan Program Studi (PLO - Program Studi) adalah kemampuan yang dimiliki oleh setiap lulusan Program Studi yang merupakan internalisasi dari sikap, penguasaan pengetahuan dan ketrampilan sesuai dengan jenjang prodinya yang diperoleh melalui proses pembelajaran.
  2. PLO yang dibebankan pada mata kuliah adalah beberapa capaian pembelajaran lulusan program studi (CPL-Program Studi) yang digunakan untuk pembentukan/pengembangan sebuah mata kuliah yang terdiri dari aspek sikap, ketrampulan umum, ketrampilan khusus dan pengetahuan.
  3. Program Objectives (PO) adalah kemampuan yang dijabarkan secara spesifik dari PLO yang dibebankan pada mata kuliah, dan bersifat spesifik terhadap bahan kajian atau materi pembelajaran mata kuliah tersebut.
  4. Sub-PO Mata kuliah (Sub-PO) adalah kemampuan yang dijabarkan secara spesifik dari PO yang dapat diukur atau diamati dan merupakan kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran, dan bersifat spesifik terhadap materi pembelajaran mata kuliah tersebut.
  5. Indikator penilaian kemampuan dalam proses maupun hasil belajar mahasiswa adalah pernyataan spesifik dan terukur yang mengidentifikasi kemampuan atau kinerja hasil belajar mahasiswa yang disertai bukti-bukti.
  6. Kreteria Penilaian adalah patokan yang digunakan sebagai ukuran atau tolok ukur ketercapaian pembelajaran dalam penilaian berdasarkan indikator-indikator yang telah ditetapkan. Kreteria penilaian merupakan pedoman bagi penilai agar penilaian konsisten dan tidak bias. Kreteria dapat berupa kuantitatif ataupun kualitatif.
  7. Bentuk penilaian: tes dan non-tes.
  8. Bentuk pembelajaran: Kuliah, Responsi, Tutorial, Seminar atau yang setara, Praktikum, Praktik Studio, Praktik Bengkel, Praktik Lapangan, Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan/atau bentuk pembelajaran lain yang setara.
  9. Metode Pembelajaran: Small Group Discussion, Role-Play & Simulation, Discovery Learning, Self-Directed Learning, Cooperative Learning, Collaborative Learning, Contextual Learning, Project Based Learning, dan metode lainnya yg setara.
  10. Materi Pembelajaran adalah rincian atau uraian dari bahan kajian yg dapat disajikan dalam bentuk beberapa pokok dan sub-pokok bahasan.
  11. Bobot penilaian adalah prosentasi penilaian terhadap setiap pencapaian sub-PO yang besarnya proposional dengan tingkat kesulitan pencapaian sub-PO tsb., dan totalnya 100%.
  12. TM=Tatap Muka, PT=Penugasan terstruktur, BM=Belajar mandiri.