Universitas Negeri Surabaya
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Program Studi S1 Kimia

Kode Dokumen

SEMESTER LEARNING PLAN

Course

KODE

Rumpun MataKuliah

Bobot Kredit

SEMESTER

Tanggal Penyusunan

Kimia Koordinasi

4720102105

Mata Kuliah Wajib Program Studi

T=2

P=0

ECTS=3.18

3

28 April 2023

OTORISASI

Pengembang S.P

Koordinator Rumpun matakuliah

Koordinator Program Studi




Dr. Amaria, M.Si., Amalia Putri Purnamasari, S.Si., M.Si.




Prof. Dr. Achmad Lutfi, M.Pd.




AMARIA

Model Pembelajaran

Case Study

Program Learning Outcomes (PLO)

PLO program Studi yang dibebankan pada matakuliah

PLO-3

Mengembangkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif dalam melakukan pekerjaan yang spesifik di bidang keahliannya serta sesuai dengan standar kompetensi kerja bidang yang bersangkutan

PLO-5

Menguasai konsep struktur, dinamika dan energi, serta prinsip dasar pemisahan, analisis, sintesis dan karakterisasi senyawa mikromolekul dan aplikasinya

PLO-8

Mampu merancang suatu kegiatan untuk memecahkan masalah dengan menerapkan kapabilitas di bidang kimia

Program Objectives (PO)

PO - 1

Mampu mengelaborasikan konsep-konsep ikatan kovalen, ligan, stereokimia, kestabilan, sifat magnetik dan spektra elektronik dari senyawa koordinasi

PO - 2

Mampu memprediksi struktur dan sifat-sifat senyawa koordinasi

PO - 3

Mampu mengkomunikasikan baik secara lisan maupun tertulis konsep ikatan kimia, stereokimia, kestabilan, sifat magnetik, dan spektra elektronik dari senyawa koordinasi

PO - 4

Memiliki sikap peduli dan bertanggungjawab dalam mengaplikasikan senyawa koordinasi di lingkungan

Matrik PLO-PO

 
POPLO-3PLO-5PLO-8
PO-1  
PO-2  
PO-3  
PO-4  

Matrik PO pada Kemampuan akhir tiap tahapan belajar (Sub-PO)

 
PO Minggu Ke
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
PO-1
PO-2
PO-3
PO-4

Deskripsi Singkat Mata Kuliah

Kajian tentang konsep-konsep: ikatan kimia, stereokimia, mekanisme reaksi, sifat, spektra, pembuatan, dan kestabilan kimia koordinasi

Pustaka

Utama :

  1. Sugiarto, Bambang. 2006. Teori Senyawa Koordinasi.Surabaya: Unesa University Press.
  2. Basolo, F., Johnson, R. C. 1986. Coordination Chemistry, 2nd Edition. New York: W. A. Benjamin, Inc.

Pendukung :

  1. Quagliano, J. V. And Vallarino, L. M., 1969. Coordination Chemistry, Massachusetts: D. C. Heath and Company
  2. Huheey, E. James, Ellen, A.K, and Richard I.K. 1978. Inorganic Chemistry, Principle of Structure and Reactivity. USA: Harper Collins College Publishers
  3. Madan, R.D., 1997. Modern Inorganic Chemistry, S. Chand and Company LTD, New Delhi.
  4. Kagatikar, S., Sunil, D., 2021. Schiff Bases and Their Complexes in Organic Light Emitting Diode Application. Journal of Electronic Materials. 50, 6708-6723.
  5. Liang, L., Wu X., et al. 2022. Synthesis and characterization of polypyridine ruthenium(II) complexes and anticancer efficacy studies in vivo and in vitro. Journal of Inorganic Biochemistry. 236, 111963.

Dosen Pengampu

AMARIA

SARI EDI CAHYANINGRUM

DINA KARTIKA MAHARANI

AMALIA PUTRI PURNAMASARI

Dr. Amaria, M.Si.

Dr. Amaria, M.Si.

Prof. Dr. Sari Edi Cahyaningrum, M.Si.

Prof. Dr. Sari Edi Cahyaningrum, M.Si.

Dr. Dina Kartika Maharani, S.Si., M.Sc.

Dr. Dina Kartika Maharani, S.Si., M.Sc.

Amalia Putri Purnamasari, S.Si., M.Si.

Amalia Putri Purnamasari, S.Si., M.Si.

Minggu Ke-

Kemampuan akhir tiap tahapan belajar
(Sub-PO)

Penilaian

Bantuk Pembelajaran,

Metode Pembelajaran,

Penugasan Mahasiswa,

 [ Estimasi Waktu]

Materi Pembelajaran

[ Pustaka ]

Bobot Penilaian (%)

Indikator

Kriteria & Bentuk

Luring (offline)

Daring (online)

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

1

Minggu ke 1

Mahasiswa mampu menjelaskan perkembangan konsep senyawa koordinasi

  1. Membandingkan garam rangkap dan senyawa koordinasi
  2. Menjelaskan perkembangan dan tatanama senyawa koordinasi
Kriteria:
  1. Mampu membandingkan garam rangkap dan senyawa koordinasi dengan tepat
  2. Mampu menjelaskan perkembangan senyawa koordinasi dengan teori yang relevan
  3. Mampu menerapkan tatanama senyawa koordinasi dengan benar dan sesuai aturan

Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
Diskusi interaktif
2 X 50
Diskusi interaktif
2 X 50
Materi: Konsep senyawa koordinasi
Pustaka: Sugiarto, Bambang. 2006.Teori Senyawa Koordinasi.Surabaya: Unesa University Press.

Materi: Konsep senyawa koordinasi
Pustaka: Basolo, F and Johnson, R. C. 1986.CoordinationChemistry, 2nd Edition.New York: W. A. Benjamin, Inc.

Materi: Konsep senyawa koordinasi
Pustaka: Madan, R.D., 1997. Modern Inorganic Chemistry , S. Chand and Company LTD, New Delhi.

Materi: Tatanama senyawa koordinasi
Pustaka: Liang, L., Wu X., et al. 2022. Synthesis and characterization of polypyridine ruthenium(II) complexes and anticancer efficacy studies in vivo and in vitro. Journal of Inorganic Biochemistry. 236, 111963.
0%

2

Minggu ke 2

  1. Mahasiswa mampu mengelaborasikan berbagai dasar teori ikatan yang digunakan dalam senyawa koordinasi
  2. Mahasiswa mampu menentukan nilai NAE dan menghubungkannya dengan kestabilan senyawa kompleks
  1. Menerapkan teori ikatan dalam menyelesaikan kasus struktur dan geometri senyawa kompleks
  2. Menentukan nilai NAE dan menghubungkannya dengan kestabilan senyawa kompleks
Kriteria:
  1. Mampu mengelaborasikan berbagai dasar teori ikatan yang digunakan dalam senyawa koordinasi dengan tepat
  2. Mampu membandingkan kekuatan dan kelemahan masing-masing teori ikatan secara logis
  3. Mampu menentukan konfigurasi elektron logam pusat & jenis ligan dengan tepat
  4. Mampu menerapkan konsep Nomor Atom Efektif (NAE) dengan tepat
  5. Mampu menjelaskan hubungan NAE dengan kestabilan senyawa kompleks dengan tepat

Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
Diskusi interaktif
2 X 50
Diskusi interaktif
2 X 50
Materi: Ikatan pasangan elektron
Pustaka: Sugiarto, Bambang. 2006.Teori Senyawa Koordinasi.Surabaya: Unesa University Press.

Materi: Ikatan pasangan elektron
Pustaka: Basolo, F and Johnson, R. C. 1986.CoordinationChemistry, 2nd Edition.New York: W. A. Benjamin, Inc.
5%

3

Minggu ke 3

Mahasiswa mampu mengaplikasikan Teori Ikatan Valensi (Valence Bond Theory/VBT) pada senyawa koordinasi

  1. Menggunakan Teori Ikatan Valensi untuk menjelaskan struktur dan sifat senyawa koordinasi
  2. Menggunakan Teori Ikatan Valensi untuk menentukan konfigurasi elektron logam pusat, ligan, dan jenis hibridisasi senyawa koordinasi
  3. Menentukan geometri senyawa koordinasi (oktahedral, tetrahedral, square planar, dll) berdasarkan Teori Ikatan Valensi
  4. Memprediksi sifat magnetik dari senyawa koordinasi
  5. Mengidentifikasi jenis medan ligan (medan kuat dan medan lemah)
Kriteria:
  1. Mampu menjelaskan struktur dan sifat senyawa koordinasi melalui Teori Ikatan Valensi dengan tepat
  2. Mampu menentukan konfigurasi elektron logam pusat, ligan, dan jenis hibridisasi senyawa kompleks dengan tepat
  3. Mampu geometri senyawa koordinasi (oktahedral, tetrahedral, square planar, dll) berdasarkan Teori Ikatan Valensi
  4. Mampu memprediksi sifat magnetik (paramagnetik/diamagnetik) berdasarkan konfigurasi elektron dan jumlah elektron tak berpasangan
  5. Mampu membuktikan secara perhitungan sifat kemagnetan dari senyawa koordinasi dengan tepat

Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
Diskusi interaktif
2 X 50
Diskusi interaktif
Materi: Teori Ikatan valensi
Pustaka: Sugiarto, Bambang. 2006.Teori Senyawa Koordinasi.Surabaya: Unesa University Press.

Materi: Teori Ikatan valensi
Pustaka: Basolo, F and Johnson, R. C. 1986.CoordinationChemistry, 2nd Edition.New York: W. A. Benjamin, Inc.
5%

4

Minggu ke 4

Mahasiswa mampu mengkaji Teori Ikatan Valensi (Valence Bond Theory/VBT) pada pembentukan senyawa koordinasi dan serta aplikasinya di berbagai bidang

Menjelaskan prinsip teori VBT dalam pembentukan senyawa koordinasi

Kriteria:

Mampu menjelaskan prinsip Teori Ikatan Valensi (Valence Bond Theory/VBT) dalam pembentukan senyawa koordinasi secara tepat


Bentuk Penilaian :
Tes
Tes penilaian formatif
2 X 50
Tes formatif
2 X 50
Materi: Teori Ikatan valensi
Pustaka: Sugiarto, Bambang. 2006.Teori Senyawa Koordinasi.Surabaya: Unesa University Press.

Materi: Teori Ikatan valensi
Pustaka: Basolo, F and Johnson, R. C. 1986.CoordinationChemistry, 2nd Edition.New York: W. A. Benjamin, Inc.
15%

5

Minggu ke 5

Mahasiswa mampu mengaplikasikan Teori Medan Kristal (Crystal Field Theory/CFT) pada senyawa koordinasi

  1. Menentukan konfigurasi elektron orbital d (dari ion logam transisi) dalam medan kristal oktahedral atau tetrahedral
  2. Menghitung energi pemisahan medan kristal
  3. Menghubungkan kekuatan medan ligan dengan kestabilan senyawa kompleks
Kriteria:
  1. Mampu mengidentifikasi jenis medan ligan (medan kuat dan medan lemah) berdasarkan jenis ligan (dari deret spektrum medan ligan)
  2. Mampu melakukan perhitungan energi pemisahan medan kristal dengan tepat

Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
Diskusi interaktif
2 X 50
Diskusi interaktif
2 X 50‘
Materi: Teori Orbital Molekul
Pustaka: Sugiarto, Bambang. 2006.Teori Senyawa Koordinasi.Surabaya: Unesa University Press.

Materi: Teori Orbital Molekul
Pustaka: Basolo, F and Johnson, R. C. 1986.CoordinationChemistry, 2nd Edition.New York: W. A. Benjamin, Inc.

Materi: Teori Orbital Molekul
Pustaka: Quagliano, J. V. And Vallarino, L. M., 1969. Coordination Chemistry, Massachusetts: D. C. Heath and Company
0%

6

Minggu ke 6

Mahasiswa mampu mengaplikasikan Teori Medan Kristal (Crystal Field Theory/CFT) pada senyawa koordinasi

  1. Menentukan konfigurasi elektron orbital d (dari ion logam transisi) dalam medan kristal oktahedral atau tetrahedral
  2. Menghitung energi pemisahan medan kristal
  3. Menghubungkan kekuatan medan ligan dengan kestabilan senyawa kompleks
Kriteria:
  1. Mampu mengidentifikasi jenis medan ligan (medan kuat dan medan lemah) berdasarkan jenis ligan (dari deret spektrum medan ligan)
  2. Mampu melakukan perhitungan energi pemisahan medan kristal dengan tepat

Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
Diskusi interaktif
2 X 50‘
Diskusi interaktif
2 X 50‘
Materi: Teori Orbital Molekul
Pustaka: Sugiarto, Bambang. 2006.Teori Senyawa Koordinasi.Surabaya: Unesa University Press.

Materi: Teori Orbital Molekul
Pustaka: Basolo, F and Johnson, R. C. 1986.CoordinationChemistry, 2nd Edition.New York: W. A. Benjamin, Inc.

Materi: Teori Orbital Molekul
Pustaka: Quagliano, J. V. And Vallarino, L. M., 1969. Coordination Chemistry, Massachusetts: D. C. Heath and Company
5%

7

Minggu ke 7

Mahasiswa mampu mengaplikasikan Teori Orbital Molekul (Molecular Orbital Theory/MOT) pada senyawa koordinasi

  1. Membandingkan kelebihan MOT dengan CFT dalam senyawa koordinasi
  2. Menerapkan MOT untuk membuktikan sifat magnetik senyawa koordinasi
  3. Menerapkan MOT untuk membuktikan kekuatan ikatan dalam senyawa koordinasi
Kriteria:
  1. Mampu membandingkan kelebihan MOT dengan CFT dalam senyawa koordinasi
  2. Mampu menggambar atau menyusun diagram orbital molekul untuk senyawa kompleks sederhana
  3. Mampu menentukan susunan tingkat energi orbital molekul (σ, π, antibonding) sesuai prinsip dasar MOT
  4. Mampu menjelaskan kontribusi ikatan σ dan π terhadap kestabilan dan sifat senyawa koordinasi
  5. Mampu memprediksi sifat magnetik dan kestabilan senyawa kompleks berdasarkan hasil analisis orbital molekul

Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
Diskusi interaktif
2 X 50‘
Diskusi interaktif
2 X 50‘
Materi: Teori Orbital Molekul
Pustaka: Sugiarto, Bambang. 2006.Teori Senyawa Koordinasi.Surabaya: Unesa University Press.

Materi: Teori Orbital Molekul
Pustaka: Basolo, F and Johnson, R. C. 1986.CoordinationChemistry, 2nd Edition.New York: W. A. Benjamin, Inc.

Materi: Teori Orbital Molekul
Pustaka: Quagliano, J. V. And Vallarino, L. M., 1969. Coordination Chemistry, Massachusetts: D. C. Heath and Company
5%

8

Minggu ke 8

Mahasiswa mampu membandingkan konsep Teori Medan Kristal (Crystal Field Theory/CFT) dan Teori Orbital Molekul (Molecular Orbital Theory/MOT) pada senyawa koordinasi

  1. Membandingkan CFT dan MOT pada senyawa koordinasi
  2. Menerapkan MOT untuk membuktikan sifat magnetik senyawa koordinasi
  3. Menghitung energi pemisahan medan kristal dengan tepat
Kriteria:
  1. Mampu mengidentifikasi jenis medan ligan (medan kuat dan medan lemah) berdasarkan jenis ligan (dari deret spektrum medan ligan)
  2. Mampu melakukan perhitungan energi pemisahan medan kristal dengan tepat
  3. Mampu membandingkan kelebihan MOT dengan CFT dalam senyawa koordinasi
  4. Mampu menggambar atau menyusun diagram orbital molekul untuk senyawa kompleks sederhana
  5. ampu memprediksi sifat magnetik dan kestabilan senyawa kompleks berdasarkan hasil analisis orbital molekul

Bentuk Penilaian :
Tes
Tes penilaian formatif
2 X 50
Tes penilaian formatif
2 X 50
Materi: Teori Medan Kristal (Crystal Field Theory/CFT) dan Teori Orbital Molekul (Molecular Orbital Theory/MOT) pada senyawa koordinasi
Pustaka: Basolo, F., Johnson, R. C. 1986. Coordination Chemistry, 2nd Edition. New York: W. A. Benjamin, Inc.
15%

9

Minggu ke 9

Mahasiswa mampu mengidentifikasi dan menjelaskan bentuk geometri dan jenis isomer pada senyawa koordinasi

  1. Mengidentifikasi berbagai macam isomer dalam senyawa koordinasi
  2. Menentukan jenis isomerisme (geometri, optik, struktur) pada senyawa koordinasi
  3. Menggambarkan struktur geometri dan bentuk isomer senyawa koordinasi
Kriteria:
  1. Mampu mengidentifikasi berbagai macam isomer dalam senyawa koordinasi dengan tepat
  2. Mampu menentukan jenis isomerisme (geometri, optik, struktur) pada senyawa koordinasi
  3. Mampu menggambarkan struktur geometri dan bentuk isomer senyawa koordinasi dengan tepat
  4. NA akhir adalah (nilai partisipasi x2) (NIlai tugas x 3) (nilai UTS x 2) nilai UAS (3) dibagi 10

Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
Diskusi interaktif
2 X 50‘
Diskusi interaktif
2 X 50‘
Materi: Isomer senyawa koordinasi
Pustaka: Sugiarto, Bambang. 2006.Teori Senyawa Koordinasi.Surabaya: Unesa University Press.

Materi: Isomer senyawa koordinasi
Pustaka: Basolo, F and Johnson, R. C. 1986.CoordinationChemistry, 2nd Edition.New York: W. A. Benjamin, Inc.

Materi: Isomer senyawa koordinasi
Pustaka: Madan, R.D., 1997. Modern Inorganic Chemistry , S. Chand and Company LTD, New Delhi.
5%

10

Minggu ke 10

Mahasiswa mampu menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi kestabilan senyawa koordinasi

  1. Membedakan antara kestabilan kompleks termodinamika dan kinetika
  2. Menuliskan tahap-tahap reaksi untuk reaksi pembentukan senyawa koordinasi, yang disertai dengan menulis konstanta kestabilannya
  3. Mengidentifikasi faktor-faktor utama yang mempengaruhi kestabilan senyawa koordinasi
Kriteria:
  1. Mampu membedakan antara kestabilan kompleks termodinamika dan kinetika
  2. Mampu Menuliskan tahap-tahap reaksi untuk reaksi pembentukan senyawa koordinasi, yang disertai dengan menulis konstanta kestabilannya
  3. Mampu mengidentifikasi faktor muatan ion logam pusat pada kestabilan senyawa koordinasi
  4. Mampu mengidentifikasi faktor ukuran logam dan ligan pada kestabilan senyawa koordinasi
  5. Mampu mengidentifikasi faktor efek khelat (chelating effect) pada kestabilan senyawa koordinasi
  6. Mampu mengidentifikasi faktor sifat ligan (hard-soft acid-base / HSAB) pada kestabilan senyawa koordinasi

Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
Diskusi interaktif
2 X 50‘
Diskusi interaktif
2 X 50‘
Materi: Kestabilan senyawa koordinasi
Pustaka: Sugiarto, Bambang. 2006.Teori Senyawa Koordinasi.Surabaya: Unesa University Press.

Materi: Kestabilan senyawa koordinasi
Pustaka: Basolo, F and Johnson, R. C. 1986.CoordinationChemistry, 2nd Edition.New York: W. A. Benjamin, Inc.

Materi: Kestabilan senyawa koordinasi
Pustaka: Quagliano, J. V. And Vallarino, L. M., 1969. Coordination Chemistry, Massachusetts: D. C. Heath and Company
5%

11

Minggu ke 11

Mahasiswa mampu menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi kestabilan senyawa koordinasi

  1. Membedakan antara kestabilan kompleks termodinamika dan kinetika
  2. Menuliskan tahap-tahap reaksi untuk reaksi pembentukan senyawa koordinasi, yang disertai dengan menulis konstanta kestabilannya
  3. Mengidentifikasi faktor-faktor utama yang mempengaruhi kestabilan senyawa koordinasi
Kriteria:
  1. Mampu membedakan antara kestabilan kompleks termodinamika dan kinetika
  2. Mampu Menuliskan tahap-tahap reaksi untuk reaksi pembentukan senyawa koordinasi, yang disertai dengan menulis konstanta kestabilannya
  3. Mampu mengidentifikasi faktor muatan ion logam pusat pada kestabilan senyawa koordinasi
  4. Mampu mengidentifikasi faktor ukuran logam dan ligan pada kestabilan senyawa koordinasi
  5. Mampu mengidentifikasi faktor efek khelat (chelating effect) pada kestabilan senyawa koordinasi
  6. Mampu mengidentifikasi faktor sifat ligan (hard-soft acid-base / HSAB) pada kestabilan senyawa koordinasi

Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
Diskusi interaktif
2 X 50‘
Diskusi interaktif
2 X 50‘
Materi: Kestabilan senyawa koordinasi
Pustaka: Sugiarto, Bambang. 2006.Teori Senyawa Koordinasi.Surabaya: Unesa University Press.

Materi: Kestabilan senyawa koordinasi
Pustaka: Basolo, F and Johnson, R. C. 1986.CoordinationChemistry, 2nd Edition.New York: W. A. Benjamin, Inc.

Materi: Kestabilan senyawa koordinasi
Pustaka: Quagliano, J. V. And Vallarino, L. M., 1969. Coordination Chemistry, Massachusetts: D. C. Heath and Company
5%

12

Minggu ke 12

  1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi dan menjelaskan bentuk geometri dan jenis isomer pada senyawa koordinasi
  2. Mahasiswa mampu menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi kestabilan senyawa koordinasi
  1. Memberikan contoh, menjelaskan, dan mengelaborasikan berbagai macam isomer dalam senyawa koordinasi
  2. Menjelaskan dan mengelaborasikan aplikasi dari berbagai macam isomer dalam senyawa koordinasi
  3. Memberikan contoh, menjelaskan, dan mengelaborasikan perbedaan kestabilan kompleks termodinamika dan kinetika
  4. Memberikan contoh kasus terkait faktor-faktor mempengaruhi kestabilan senyawa koordinasi
Kriteria:
  1. Mampu memberikan contoh, menjelaskan, dan mengelaborasikan berbagai macam isomer dalam senyawa koordinasi
  2. Mampu menjelaskan dan mengelaborasikan aplikasi dari berbagai macam isomer dalam senyawa koordinasi
  3. Mampu memberikan contoh, menjelaskan, dan mengelaborasikan perbedaan kestabilan kompleks termodinamika dan kinetika
  4. Mampu memberikan contoh kasus terkait faktor-faktor mempengaruhi kestabilan senyawa koordinasi

Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif, Penilaian Portofolio
Presentasi dan Diskusi interaktif
2 X 50‘
Presentasi dan Diskusi interaktif
2 X 50‘
Materi: Kestabilan senyawa koordinasi
Pustaka: Sugiarto, Bambang. 2006.Teori Senyawa Koordinasi.Surabaya: Unesa University Press.

Materi: Kestabilan senyawa koordinasi
Pustaka: Basolo, F and Johnson, R. C. 1986.CoordinationChemistry, 2nd Edition.New York: W. A. Benjamin, Inc.

Materi: Kestabilan senyawa koordinasi
Pustaka: Quagliano, J. V. And Vallarino, L. M., 1969. Coordination Chemistry, Massachusetts: D. C. Heath and Company

Materi: Faktor kestabilan senyawa koordinasi
Pustaka: Kagatikar, S., Sunil, D., 2021. Schiff Bases and Their Complexes in Organic Light Emitting Diode Application. Journal of Electronic Materials. 50, 6708-6723.
10%

13

Minggu ke 13

  1. Mahasiswa mampu menentukan term simbol senyawa koordinasi
  2. Mahasiswa mampu menganalisis diagram Orgel dan Tanabe-Sugano untuk ion logam transisi
  1. Menentukan term simbol senyawa koordinasi
  2. Menentukan multiplisitas dari konfigurasi elektron ion logam transisi
Kriteria:
  1. Mampu menentukan term simbol dengan tepat berdasarkan konfigurasi elektron suatu senyawa koordinasi
  2. Mampu menentukan multiplisitas dari konfigurasi elektron ion logam transisi

Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
Diskusi interaktif
2 X 50‘
Diskusi interaktif
2 X 50‘
Materi: Multiplisitas
Pustaka: Madan, R.D., 1997. Modern Inorganic Chemistry , S. Chand and Company LTD, New Delhi.
0%

14

Minggu ke 14

  1. Mahasiswa mampu menganalisis diagram Orgel dan Tanabe-Sugano untuk ion logam transisi
  2. Mahasiswa mampu menentukan multiplisitas senyawa koordinasi
  1. Menentukan multiplisitas dari konfigurasi elektron ion logam transisi
  2. Menentukan jenis transisi elektronik (d–d transition) berdasarkan diagram Orgel dan Tanabe-Sugano
Kriteria:
  1. Mampu menentukan term simbol dengan tepat berdasarkan konfigurasi elektron suatu senyawa koordinasi
  2. Mampu menentukan multiplisitas dari konfigurasi elektron ion logam transisi
  3. Mampu menjelaskan keterkaitan diagram Orgel dan Tanabe-Sugano dengan warna senyawa kompleks secara teoritis

Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
Diskusi interaktif
2 X 50‘
Diskusi interaktif
2 X 50‘
Materi: Multiplisitas
Pustaka: Madan, R.D., 1997. Modern Inorganic Chemistry , S. Chand and Company LTD, New Delhi.
5%

15

Minggu ke 15

  1. Mahasiswa mampu menganalisis diagram Orgel dan Tanabe-Sugano untuk ion logam transisi
  2. Mahasiswa mampu menentukan multiplisitas senyawa koordinasi
  3. Mahasiswa mampu mengidentifikasi microstates dan electronic states senyawa koordinasi
  4. Mahasiswa mampu menganalisis hubungan transisi elektronik dengan warna senyawa koordinasi
  1. Menentukan multiplisitas dari konfigurasi elektron ion logam transisi
  2. Menentukan jenis transisi elektronik (d–d transition) berdasarkan diagram Orgel dan Tanabe-Sugano
  3. Menjelaskan keterkaitan diagram Orgel dan Tanabe-Sugano dengan warna senyawa kompleks
Kriteria:
  1. Mampu menentukan multiplisitas dari konfigurasi elektron ion logam transisi
  2. Mampu menentukan jenis transisi elektronik dan intensitasnya dengan benar
  3. Mampu menjelaskan keterkaitan diagram Orgel dan Tanabe-Sugano dengan warna senyawa kompleks secara teoritis

Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
Diskusi interaktif
2 X 50‘
Diskusi interaktif
2 X 50‘
Materi: Multiplisitas
Pustaka: Madan, R.D., 1997. Modern Inorganic Chemistry , S. Chand and Company LTD, New Delhi.
5%

16

Minggu ke 16

  1. Mahasiswa mampu menentukan term simbol senyawa koordinasi
  2. Mahasiswa mampu menganalisis diagram Orgel dan Tanabe-Sugano untuk ion logam transisi
  3. Mahasiswa mampu menentukan multiplisitas senyawa koordinasi
  4. Mahasiswa mampu mengidentifikasi microstates dan electronic states senyawa koordinasi
  5. Mahasiswa mampu menganalisis hubungan transisi elektronik dengan warna senyawa koordinasi
  1. Menentukan term simbol senyawa koordinasi
  2. Menentukan multiplisitas dari konfigurasi elektron ion logam transisi
  3. Menentukan jenis transisi elektronik (d–d transition) berdasarkan diagram Orgel dan Tanabe-Sugano
  4. Menjelaskan keterkaitan diagram Orgel dan Tanabe-Sugano dengan warna senyawa kompleks
Kriteria:
  1. Mampu menentukan term simbol dengan tepat berdasarkan konfigurasi elektron suatu senyawa koordinasi
  2. Mampu menentukan multiplisitas dari konfigurasi elektron ion logam transisi
  3. Mampu menentukan jenis transisi elektronik dan intensitasnya dengan benar
  4. Mampu menjelaskan keterkaitan diagram Orgel dan Tanabe-Sugano dengan warna senyawa kompleks secara teoritis

Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif, Tes
Tes tulis sumatif
2 X 50‘
Tes tulis sumatif
2 X 50‘
Materi: Multiplisitas
Pustaka: Madan, R.D., 1997. Modern Inorganic Chemistry , S. Chand and Company LTD, New Delhi.
15%



Rekap Persentase Evaluasi : Case Study

No Evaluasi Persentase
1. Aktifitas Partisipasif 57.5%
2. Penilaian Portofolio 5%
3. Tes 37.5%
100%

Catatan

  1. Capaian Pembelajaran Lulusan Program Studi (PLO - Program Studi) adalah kemampuan yang dimiliki oleh setiap lulusan Program Studi yang merupakan internalisasi dari sikap, penguasaan pengetahuan dan ketrampilan sesuai dengan jenjang prodinya yang diperoleh melalui proses pembelajaran.
  2. PLO yang dibebankan pada mata kuliah adalah beberapa capaian pembelajaran lulusan program studi (CPL-Program Studi) yang digunakan untuk pembentukan/pengembangan sebuah mata kuliah yang terdiri dari aspek sikap, ketrampulan umum, ketrampilan khusus dan pengetahuan.
  3. Program Objectives (PO) adalah kemampuan yang dijabarkan secara spesifik dari PLO yang dibebankan pada mata kuliah, dan bersifat spesifik terhadap bahan kajian atau materi pembelajaran mata kuliah tersebut.
  4. Sub-PO Mata kuliah (Sub-PO) adalah kemampuan yang dijabarkan secara spesifik dari PO yang dapat diukur atau diamati dan merupakan kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran, dan bersifat spesifik terhadap materi pembelajaran mata kuliah tersebut.
  5. Indikator penilaian kemampuan dalam proses maupun hasil belajar mahasiswa adalah pernyataan spesifik dan terukur yang mengidentifikasi kemampuan atau kinerja hasil belajar mahasiswa yang disertai bukti-bukti.
  6. Kreteria Penilaian adalah patokan yang digunakan sebagai ukuran atau tolok ukur ketercapaian pembelajaran dalam penilaian berdasarkan indikator-indikator yang telah ditetapkan. Kreteria penilaian merupakan pedoman bagi penilai agar penilaian konsisten dan tidak bias. Kreteria dapat berupa kuantitatif ataupun kualitatif.
  7. Bentuk penilaian: tes dan non-tes.
  8. Bentuk pembelajaran: Kuliah, Responsi, Tutorial, Seminar atau yang setara, Praktikum, Praktik Studio, Praktik Bengkel, Praktik Lapangan, Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan/atau bentuk pembelajaran lain yang setara.
  9. Metode Pembelajaran: Small Group Discussion, Role-Play & Simulation, Discovery Learning, Self-Directed Learning, Cooperative Learning, Collaborative Learning, Contextual Learning, Project Based Learning, dan metode lainnya yg setara.
  10. Materi Pembelajaran adalah rincian atau uraian dari bahan kajian yg dapat disajikan dalam bentuk beberapa pokok dan sub-pokok bahasan.
  11. Bobot penilaian adalah prosentasi penilaian terhadap setiap pencapaian sub-PO yang besarnya proposional dengan tingkat kesulitan pencapaian sub-PO tsb., dan totalnya 100%.
  12. TM=Tatap Muka, PT=Penugasan terstruktur, BM=Belajar mandiri.