Universitas Negeri Surabaya
Fakultas Bahasa dan Seni
Program Studi S1 Sastra Jerman

Kode Dokumen

SEMESTER LEARNING PLAN

Course

KODE

Rumpun MataKuliah

Bobot Kredit

SEMESTER

Tanggal Penyusunan

Digitale Literatur

7920602276

T=0

P=0

ECTS=0

2

18 April 2025

OTORISASI

Pengembang S.P

Koordinator Rumpun matakuliah

Koordinator Program Studi




.......................................




.......................................




Dr. Wisma Kurniawati, M.Pd.

Model Pembelajaran

Project Based Learning

Program Learning Outcomes (PLO)

PLO program Studi yang dibebankan pada matakuliah

PLO-3

Mengembangkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif dalam melakukan pekerjaan yang spesifik di bidang keahliannya serta sesuai dengan standar kompetensi kerja bidang yang bersangkutan

PLO-7

Mampu menguasai konsep teoretis kesastraan dan menganalisis karya sastra dan masalah kesastraan secara prosedural melalui pendekatan ilmiah.

Program Objectives (PO)

PO - 1

Mahasiswa dapat mengidentifikasi berbagai bentuk karya sastra digital, seperti hypertext literature, interactive fiction, dan multimedia literature, serta mampu membandingkan kelebihan dan kekurangan dari masing-masing jenis.

PO - 2

Mahasiswa dapat menghasilkan karya sastra digital yang utuh, baik dalam bentuk teks interaktif maupun berbasis multimedia, yang mencerminkan kemampuan teknis dan kreatif dalam pembuatan karya sastra digital.

Matrik PLO-PO

 
POPLO-3PLO-7
PO-1
PO-2  

Matrik PO pada Kemampuan akhir tiap tahapan belajar (Sub-PO)

 
PO Minggu Ke
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
PO-1
PO-2

Deskripsi Singkat Mata Kuliah

Mata kuliah ini membahas konsep digitaleliteratur sebagai bentuk baru dari karya sastra yang muncul di era digital. Mahasiswa akan mempelajari karakteristik sastra digital, seperti hypertext literature, interactive fiction, dan karya sastra yang menggunakan media sosial atau platform daring sebagai medium utama. Pembelajaran mencakup kajian teoretis, eksplorasi platform digital, serta praktik dalam menghasilkan karya sastra digital sederhana.

Pustaka

Utama :

  1. Hayles, N. Katherine. 2008. Electronic Literature: New Horizons for the Literary. University of Notre Dame Press.
  2. Rettberg, Scott. 2018. Electronic Literature. Cambridge: Polity Press.

Pendukung :

  1. Ryan, Marie-Laure. 2004. Narrative across Media: The Languages of Storytelling. University of Nebraska Press.
  2. Ensslin, Astrid. 2014. Literary Gaming. MIT Press.
  3. Landow, George. 2006. Hypertext 3.0: Critical Theory and New Media in an Era of Globalization. Johns Hopkins University Press.

Dosen Pengampu

Prof. Dr. Anas Ahmadi, S.Pd., M.Pd.

Meilita Hardika, S.Pd., M.A.

Minggu Ke-

Kemampuan akhir tiap tahapan belajar
(Sub-PO)

Penilaian

Bantuk Pembelajaran,

Metode Pembelajaran,

Penugasan Mahasiswa,

 [ Estimasi Waktu]

Materi Pembelajaran

[ Pustaka ]

Bobot Penilaian (%)

Indikator

Kriteria & Bentuk

Luring (offline)

Daring (online)

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

1

Minggu ke 1

Memahami sejarah dan konsep dasar digitaleliteratur

  1. Mahasiswa mampu menyebutkan minimal dua definisi sastra disertai argumentasi yang benar
  2. Mahasiswa mampu menunjukkan dua unsur yang dapat menjelaskan definisi sastra dari teks sastra yang dibaca
  3. Mahasiswa mampu menyebutkan minimal 2 ciri umum sastra dengan uraian yang benar
  4. Mahasiswa mengidentifikasi minimal 2 ciri umum sastra dengan uraian yang benar dalam teks sastra yang dibaca
Kriteria:

sangat baik, baik, kurang baik


Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
Membaca, Diskusi, Kerja Kelompok
2 X 50

Materi: berbagai definisi sastra dari masa ke masa
Pustaka: Allkemper, Alo & Eke, Norbert Otto. 2010. Literaturwissenschaft . Paderborn: Wilhelm Fink Verlag.

Materi: definisi sastra dan ciri-ciri umum karya sastra
Pustaka: Wellek, Rene & Warren, Austin. 1993. Teori Kesusastraan. Jakarta: PT Gramedia.

Materi: Derabat: Cerpen ini digunakan sebagai media studi kasus untuk menjelaskan definisi dan ciri-ciri karya sastra
Pustaka: Nurhan, Kenedi (Ed.). 1999. Derabat: Cerpen Pilihan Kompas 1999. Jakarta: Kompas
2%

2

Minggu ke 2

Menjelaskan karakteristik utama digitaleliteratur

  1. Mahasiswa dapat mendefinisikan digitale Literatur sebagai bentuk karya sastra yang diciptakan, disebarkan, dan/atau dibaca melalui media digital, serta berbeda dari sastra cetak konvensional
  2. Mahasiswa mampu menjelaskan secara kronologis tonggak sejarah penting dalam perkembangan sastra digital, termasuk tokoh dan karya pelopor.
Kriteria:

sangat baik, baik, kurang baik


Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
Kerja Kelompok, diskusi dalam kelompok kecil, pembelajaran penemuan, studi kasus
2 X 50

Materi: Sifat dan fungsi sastra serta ciri-cirinya
Pustaka: Wellek, Rene & Warren, Austin. 1993. Teori Kesusastraan. Jakarta: PT Gramedia.

Materi: Cerpen Maukah kau menghapus bekas bibirnya di bibirku dengan bibirmu: sebagai media untuk membandingkan ciri-ciri sastra dibandingkan dengan satu teks dari koran yang dipilih sendiri oleh mahasiswa
Pustaka: Nurhan, Kenedi (Ed.). 1999. Derabat: Cerpen Pilihan Kompas 1999. Jakarta: Kompas

Materi: Ciri-ciri teks sastra
Pustaka: Allkemper, Alo & Eke, Norbert Otto. 2010. Literaturwissenschaft . Paderborn: Wilhelm Fink Verlag.
3%

3

Minggu ke 3

Memahami jenis-jenis karya digitaleliteratur

  1. Mahasiswa dapat menyebutkan jenis-jenis karya sastra digital seperti Hypertext-Literatur, Interaktive Literatur, Multimediale Literatur, Computergenerierte Literatur, dan Social-Media-Literatur.
  2. Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci ciri khas tiap jenis karya
  3. Mahasiswa mampu menyebutkan contoh karya yang dapat diakses publik (misalnya: karya dari platform Twine, YouTube Poetry, Instagram Fiction, dsb.).
Kriteria:

baik sekali, baik, cukup, kurang


Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
Ceramah, Diskusi kelas, Kerja Kelompok
2 X 50

Materi: Prosa
Pustaka: Allkemper, Alo & Eke, Norbert Otto. 2010. Literaturwissenschaft . Paderborn: Wilhelm Fink Verlag.

Materi: Menemukan definisi dan ciri-ciri prosa naratif: studi kasus
Pustaka: Brecht, Bertolt. 2000. Tuan Keuner . Jakarta: Balai Pustaka.
3%

4

Minggu ke 4

Memahami konsep hypertext dalam sastra digital.

  1. Mahasiswa dapat memberikan pengertian hypertext sebagai bentuk teks yang memiliki struktur non-linear dan memungkinkan pembaca memilih jalur bacaan melalui tautan (link).
  2. Mahasiswa mampu menyebutkan dan menjelaskan elemen khas hypertext-Literatur
  3. Mahasiswa dapat mengidentifikasi perbedaan dalam struktur naratif, peran pembaca, dan medium penyampaian.
Kriteria:

baik sekali, baik, cukup, kurang


Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
Tutorial, Metode penemuan, Diskusi/Tanya-Jawab, Kerja Kelompok
2 X 50

Materi: Elemen-elemen pembangun Prosa naratif
Pustaka: Allkemper, Alo & Eke, Norbert Otto. 2010. Literaturwissenschaft . Paderborn: Wilhelm Fink Verlag.

Materi: Studi kasus untuk menemukan elemen-elemen pembangun Prosa naratif
Pustaka: Brecht, Bertolt. 2000. Tuan Keuner . Jakarta: Balai Pustaka.
3%

5

Minggu ke 5

Menjelaskan konsep interactive fiction.

  1. Mahasiswa dapat menjelaskan bahwa interactive fiction (IF) adalah bentuk sastra digital di mana pembaca dapat berinteraksi dengan teks dan memengaruhi jalannya cerita melalui pilihan yang mereka buat.
  2. Mahasiswa mampu menyebutkan elemen khas IF
  3. Mahasiswa dapat menyebutkan contoh seperti karya dari Twine, Zork, Lifeline, atau Choice of Games, serta menjelaskan bagaimana interaksinya bekerja.
Kriteria:

baik sekali, baik, cukup, kurang


Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
Tutorial, Metode penemuan, Diskusi/Tanya-Jawab, Kerja Kelompok
2 X 50

Materi: Elemen-elemen pembangun Prosa naratif
Pustaka: Allkemper, Alo & Eke, Norbert Otto. 2010. Literaturwissenschaft . Paderborn: Wilhelm Fink Verlag.

Materi: Elemen-elemen pembangun Prosa naratif
Pustaka: Wellek, Rene & Warren, Austin. 1993. Teori Kesusastraan. Jakarta: PT Gramedia.
4%

6

Minggu ke 6

Menganalisis narasi digital.

  1. Mahasiswa dapat menemukan elemen naratif seperti alur, tokoh, latar, dan konflik dalam konteks digital (misalnya alur bercabang, tokoh interaktif, atau latar visual/audiovisual).
  2. Mahasiswa mampu menunjukkan bagaimana elemen media seperti audio, video, animasi, hyperlink, dan interaktivitas memengaruhi atau memperkuat penyampaian cerita.
  3. Mahasiswa dapat menilai bagaimana bentuk digital (misalnya struktur non-linear, klik, scroll, pilihan) memengaruhi makna atau pengalaman pembaca.
  4. Mahasiswa dapat menyusun analisis kritis tentang perbedaan dan kesamaan antara kedua jenis narasi, termasuk tantangan dan peluangnya.
Kriteria:

baik sekali, baik, cukup, kurang


Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif, Penilaian Hasil Project / Penilaian Produk
Menganalisis narasi digital.
3 X 50

Materi: Studi kasus dalam novel Metamorfosa untuk menemukan tokoh dan penokohan dalam sastra genre prosa naratif
Pustaka: Kafka, Franz. 2000. Metamorfosa . Yogyakarta: Yayasan Aksara Indonesia.
5%

7

Minggu ke 7

Mahasiswa mampu menjelaskan tentang tokoh dan penokohan dalam sastra genre prosa naratif

  1. Mahasiswa dapat menemukan elemen naratif seperti alur, tokoh, latar, dan konflik dalam konteks digital (misalnya alur bercabang, tokoh interaktif, atau latar visual/audiovisual).
  2. Mahasiswa mampu menunjukkan bagaimana elemen media seperti audio, video, animasi, hyperlink, dan interaktivitas memengaruhi atau memperkuat penyampaian cerita.
  3. Mahasiswa dapat menilai bagaimana bentuk digital (misalnya struktur non-linear, klik, scroll, pilihan) memengaruhi makna atau pengalaman pembaca.
  4. Mahasiswa dapat menyusun analisis kritis tentang perbedaan dan kesamaan antara kedua jenis narasi, termasuk tantangan dan peluangnya.
Kriteria:

baik sekali, baik, cukup, kurang


Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif, Penilaian Hasil Project / Penilaian Produk
Menganalisis narasi digital.
3 X 50

Materi: Studi kasus dalam novel Metamorfosa untuk menemukan tokoh dan penokohan dalam sastra genre prosa naratif
Pustaka: Kafka, Franz. 2000. Metamorfosa . Yogyakarta: Yayasan Aksara Indonesia.
5%

8

Minggu ke 8

UTS

Poin perolehan nilai didasarkan pada prosentase jawaban yang benar, misalnya mahasiswa mendapat nilai 100 jika jawaban benar 100%.

Kriteria:
  1. Mahasiswa mampu menjelaskan definisi digitale literatur
  2. Mahasiswa mampu menyebutkan ciri-ciri digitale literatur
  3. Mahasiswa mampu menyebutkan elemen-elemen pembangun digitale literatur

Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif, Penilaian Hasil Project / Penilaian Produk, Penilaian Portofolio, Tes
Tes-Ujian Tengah Semester
2 X 50

Materi: Genre prosa naratif
Pustaka:

Materi: Genre prosa naratif
Pustaka: Stanton, Robert. 2007. Teori Fiksi. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar.
20%

9

Minggu ke 9

Memahami platform digitaleliteratur

  1. Mahasiswa dapat mengidentifikasi platform populer
  2. Mahasiswa mampu menjelaskan cara kerja, fitur utama, serta jenis karya yang umum dihasilkan pada tiap platform.
  3. Mahasiswa dapat membedakan antara platform berbasis teks (misalnya Wattpad), berbasis interaktif (Twine), atau multimodal (YouTube, Instagram).
  4. Mahasiswa dapat menunjukkan satu karya dari platform tertentu dan menjelaskan relevansi antara bentuk karya dan fitur platform.
Kriteria:

baik sekali, baik, cukup, kurang


Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif, Penilaian Hasil Project / Penilaian Produk
Metode penemuan, Diskusi/Tanya-Jawab, Kerja Kelompok
2 X 50

Materi: Elemen-elemen pembangun Prosa naratif
Pustaka: Wellek, Rene & Warren, Austin. 1993. Teori Kesusastraan. Jakarta: PT Gramedia.

Materi: Studi kasus dalam novel Metamorfosa untuk menemukan latar dalam sastra genre prosa naratif
Pustaka: Kafka, Franz. 2000. Metamorfosa . Yogyakarta: Yayasan Aksara Indonesia.
4%

10

Minggu ke 10

Menjelaskan cara pembuatan narasi berbasis digitaleliteratur

  1. Mahasiswa dapat menguraikan proses kreatif pembuatan narasi digital, mulai dari perencanaan alur, penentuan titik interaktif, pemilihan media (teks, gambar, audio, dll), hingga platform publikasinya.
  2. Mahasiswa mampu menulis kerangka cerita atau story map dengan pilihan jalur cerita atau elemen interaktif lainnya sesuai dengan konsep sastra digital.
  3. Mahasiswa mampu memproduksi narasi digital (misalnya dengan Twine, Canva Web Story, Wattpad, atau Instagram Story), yang memadukan teks dengan elemen digital lainnya seperti hyperlink, visual, atau suara.
Kriteria:

Baik sekali, baik, cukup, kurang


Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif, Penilaian Hasil Project / Penilaian Produk
Metode penemuan, Diskusi/Tanya-Jawab, Kerja Kelompok
2 X 50

Materi: Elemen-elemen pembangun Prosa naratif
Pustaka: Wellek, Rene & Warren, Austin. 1993. Teori Kesusastraan. Jakarta: PT Gramedia.

Materi: Studi kasus dalam novel Metamorfosa untuk menemukan alur dalam sastra genre prosa naratif
Pustaka: Kafka, Franz. 2000. Metamorfosa . Yogyakarta: Yayasan Aksara Indonesia.
4%

11

Minggu ke 11

Membuat konsep karya sastra digital.

  1. Mahasiswa dapat menguraikan proses kreatif pembuatan narasi digital, mulai dari perencanaan alur, penentuan titik interaktif, pemilihan media (teks, gambar, audio, dll), hingga platform publikasinya.
  2. Mahasiswa mampu menulis kerangka cerita atau story map dengan pilihan jalur cerita atau elemen interaktif lainnya sesuai dengan konsep sastra digital.
  3. Mahasiswa mampu memproduksi narasi digital (misalnya dengan Twine, Canva Web Story, Wattpad, atau Instagram Story), yang memadukan teks dengan elemen digital lainnya seperti hyperlink, visual, atau suara.
Kriteria:

Baik sekali, baik, cukup, kurang


Bentuk Penilaian :
Penilaian Hasil Project / Penilaian Produk, Penilaian Portofolio, Praktik / Unjuk Kerja
Metode penemuan, Diskusi/Tanya-Jawab, Kerja Kelompok
2 X 50

Materi: Elemen-elemen pembangun Prosa naratif
Pustaka: Wellek, Rene & Warren, Austin. 1993. Teori Kesusastraan. Jakarta: PT Gramedia.

Materi: Studi kasus dalam novel Metamorfosa untuk menemukan alur dalam sastra genre prosa naratif
Pustaka: Kafka, Franz. 2000. Metamorfosa . Yogyakarta: Yayasan Aksara Indonesia.
4%

12

Minggu ke 12

Membuat konsep karya sastra digital.

  1. Mahasiswa dapat menguraikan proses kreatif pembuatan narasi digital, mulai dari perencanaan alur, penentuan titik interaktif, pemilihan media (teks, gambar, audio, dll), hingga platform publikasinya.
  2. Mahasiswa mampu menulis kerangka cerita atau story map dengan pilihan jalur cerita atau elemen interaktif lainnya sesuai dengan konsep sastra digital.
  3. Mahasiswa mampu memproduksi narasi digital (misalnya dengan Twine, Canva Web Story, Wattpad, atau Instagram Story), yang memadukan teks dengan elemen digital lainnya seperti hyperlink, visual, atau suara.
Kriteria:

Baik sekali, baik, cukup, kurang


Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif, Penilaian Hasil Project / Penilaian Produk, Penilaian Portofolio, Praktik / Unjuk Kerja
Metode penemuan, Diskusi/Tanya-Jawab, Kerja Kelompok
2 X 50

Materi: Elemen-elemen pembangun Prosa naratif
Pustaka: Wellek, Rene & Warren, Austin. 1993. Teori Kesusastraan. Jakarta: PT Gramedia.

Materi: Studi kasus dalam novel Metamorfosa untuk menemukan alur dalam sastra genre prosa naratif
Pustaka: Kafka, Franz. 2000. Metamorfosa . Yogyakarta: Yayasan Aksara Indonesia.
4%

13

Minggu ke 13

Mengembangkan draf karya sastra digital.

  1. Mahasiswa mampu menuliskan draf cerita yang mencakup alur, tokoh, latar, serta ide penggunaan media digital seperti gambar, audio, video, atau hyperlink.
  2. Mahasiswa mampu menyebutkan minimal 2 kajian/interpretasi/kritik sastra alih wahana dengan benar.
  3. Mahasiswa mampu menjelaskan minimal 60% benar tentang landasan berpikir kajian alih wahana beserta teori dan konsepnya.
Kriteria:

baik sekali, baik, cukup, kurang


Bentuk Penilaian :
Penilaian Hasil Project / Penilaian Produk
Ceramah, diskusi, kerja kelompok
2 X 50

Materi: Studi kasus dalam novel Demian untuk melakukan kajian psikologi sastra dalam sastra genre prosa naratif
Pustaka: Hesse, Hermann. 2001. Demian . Yogyakarta: Mataangin.

Materi: Kajian alih wahana
Pustaka: Damono, Sapardi Djoko. 2018. Alih Wahana. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
3%

14

Minggu ke 14

Mengembangkan draf karya sastra digital.

  1. Mahasiswa mampu menuliskan draf cerita yang mencakup alur, tokoh, latar, serta ide penggunaan media digital seperti gambar, audio, video, atau hyperlink.
  2. Mahasiswa mampu menyebutkan minimal 2 kajian/interpretasi/kritik sastra alih wahana dengan benar.
  3. Mahasiswa mampu menjelaskan minimal 60% benar tentang landasan berpikir kajian alih wahana beserta teori dan konsepnya.
Kriteria:

baik sekali, baik, cukup, kurang


Bentuk Penilaian :
Penilaian Hasil Project / Penilaian Produk
Ceramah, diskusi, kerja kelompok
2 X 50

Materi: Studi kasus dalam novel Demian untuk melakukan kajian psikologi sastra dalam sastra genre prosa naratif
Pustaka: Hesse, Hermann. 2001. Demian . Yogyakarta: Mataangin.

Materi: Kajian alih wahana
Pustaka: Damono, Sapardi Djoko. 2018. Alih Wahana. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
3%

15

Minggu ke 15

Mahasiswa mampu menerapkan teori dan konsep tentang teks sastra genre prosa naratif dan menyusun makalah yang merupakan hasil satu jenis kajian terhadap satu teks prosa naratif Jerman yang dipilih sendiri.

  1. Mahasiswa mampu menghasilkan karya akhir yang utuh dan koheren, sesuai dengan draf dan rencana awal (alur cerita, karakter, interaktivitas, dan elemen multimodal).
  2. Mahasiswa dapat mengintegrasikan teks dengan elemen digital (audio, visual, animasi, hyperlink, dll) secara fungsional untuk memperkuat pengalaman pembaca.
  3. Mahasiswa mampu menjelaskan isi, bentuk, dan proses pembuatan karya, serta memberikan refleksi atas tantangan, strategi, dan hasil yang dicapai dalam proyek tersebut.
Kriteria:

Poin perolehan nilai ada pada rentang 0 hingga 100. Poin 100 diberikan manakala mahasiswa menyusun tugas dan mengerjakan semua bagian makalah dengan benar 100%.


Bentuk Penilaian :
Penilaian Hasil Project / Penilaian Produk
CeramahDiskusiTanja JawabKerja kelompok

6x50
Materi: Sifat dan fungsi sastra serta ciri-cirinya
Pustaka: Wellek, Rene & Warren, Austin. 1993. Teori Kesusastraan. Jakarta: PT Gramedia.

Materi: Elemen-elemen pembangun Prosa naratif
Pustaka: Allkemper, Alo & Eke, Norbert Otto. 2010. Literaturwissenschaft . Paderborn: Wilhelm Fink Verlag.
3%

16

Minggu ke 16

Mahasiswa mampu menerapkan teori dan konsep tentang teks sastra genre prosa naratif dan menyusun makalah yang merupakan hasil satu jenis kajian terhadap satu teks prosa naratif Jerman yang dipilih sendiri.

Mahasiswa mampu menerapkan teori dan konsep tentang teks sastra genre prosa naratif dan menyusun makalah yang merupakan hasil satu jenis kajian terhadap satu teks prosa naratif Jerman yang dipilih sendiri.

Kriteria:

Poin perolehan nilai ada pada rentang 0 hingga 100. Poin 100 diberikan manakala mahasiswa menyusun tugas dan mengerjakan semua bagian makalah dengan benar 100%.


Bentuk Penilaian :
Penilaian Hasil Project / Penilaian Produk
CeramahDiskusiTanja JawabKerja kelompok

6x50
Materi: Sifat dan fungsi sastra serta ciri-cirinya
Pustaka: Wellek, Rene & Warren, Austin. 1993. Teori Kesusastraan. Jakarta: PT Gramedia.

Materi: Elemen-elemen pembangun Prosa naratif
Pustaka: Allkemper, Alo & Eke, Norbert Otto. 2010. Literaturwissenschaft . Paderborn: Wilhelm Fink Verlag.
30%



Rekap Persentase Evaluasi : Project Based Learning

No Evaluasi Persentase
1. Aktifitas Partisipasif 30%
2. Penilaian Hasil Project / Penilaian Produk 55.33%
3. Penilaian Portofolio 7.33%
4. Praktik / Unjuk Kerja 2.33%
5. Tes 5%
99.99%

Catatan

  1. Capaian Pembelajaran Lulusan Program Studi (PLO - Program Studi) adalah kemampuan yang dimiliki oleh setiap lulusan Program Studi yang merupakan internalisasi dari sikap, penguasaan pengetahuan dan ketrampilan sesuai dengan jenjang prodinya yang diperoleh melalui proses pembelajaran.
  2. PLO yang dibebankan pada mata kuliah adalah beberapa capaian pembelajaran lulusan program studi (CPL-Program Studi) yang digunakan untuk pembentukan/pengembangan sebuah mata kuliah yang terdiri dari aspek sikap, ketrampulan umum, ketrampilan khusus dan pengetahuan.
  3. Program Objectives (PO) adalah kemampuan yang dijabarkan secara spesifik dari PLO yang dibebankan pada mata kuliah, dan bersifat spesifik terhadap bahan kajian atau materi pembelajaran mata kuliah tersebut.
  4. Sub-PO Mata kuliah (Sub-PO) adalah kemampuan yang dijabarkan secara spesifik dari PO yang dapat diukur atau diamati dan merupakan kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran, dan bersifat spesifik terhadap materi pembelajaran mata kuliah tersebut.
  5. Indikator penilaian kemampuan dalam proses maupun hasil belajar mahasiswa adalah pernyataan spesifik dan terukur yang mengidentifikasi kemampuan atau kinerja hasil belajar mahasiswa yang disertai bukti-bukti.
  6. Kreteria Penilaian adalah patokan yang digunakan sebagai ukuran atau tolok ukur ketercapaian pembelajaran dalam penilaian berdasarkan indikator-indikator yang telah ditetapkan. Kreteria penilaian merupakan pedoman bagi penilai agar penilaian konsisten dan tidak bias. Kreteria dapat berupa kuantitatif ataupun kualitatif.
  7. Bentuk penilaian: tes dan non-tes.
  8. Bentuk pembelajaran: Kuliah, Responsi, Tutorial, Seminar atau yang setara, Praktikum, Praktik Studio, Praktik Bengkel, Praktik Lapangan, Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan/atau bentuk pembelajaran lain yang setara.
  9. Metode Pembelajaran: Small Group Discussion, Role-Play & Simulation, Discovery Learning, Self-Directed Learning, Cooperative Learning, Collaborative Learning, Contextual Learning, Project Based Learning, dan metode lainnya yg setara.
  10. Materi Pembelajaran adalah rincian atau uraian dari bahan kajian yg dapat disajikan dalam bentuk beberapa pokok dan sub-pokok bahasan.
  11. Bobot penilaian adalah prosentasi penilaian terhadap setiap pencapaian sub-PO yang besarnya proposional dengan tingkat kesulitan pencapaian sub-PO tsb., dan totalnya 100%.
  12. TM=Tatap Muka, PT=Penugasan terstruktur, BM=Belajar mandiri.