Mata kuliah ini membahas hubungan antara neurosains dan pendidikan seni melalui pendekatan studi kasus. Mahasiswa S3 Pendidikan Seni akan menganalisis berbagai fenomena pembelajaran seni dengan meninjau bagaimana otak bekerja dalam proses kreatif, persepsi estetis, emosi, dan pembentukan memori.
Melalui studi kasus aktual dan simulatif, mahasiswa mengembangkan pemikiran logis, kritis, dan kreatif untuk mengkaji strategi pembelajaran seni berbasis neurosains. Mahasiswa dituntut mampu merumuskan solusi dan model inovatif pembelajaran seni yang berlandaskan bukti neurosains, serta merefleksikan implikasinya dalam konteks pendidikan seni Indonesia.
Mata kuliah ini mendukung integrasi pengetahuan seni, pendidikan, dan ilmu kognitif secara transdisipliner untuk mendorong pembelajaran seni yang adaptif dan berkelanjutan.