•  

Our Top Course
Pengembangan Media Foto
( 16 Sections)
 
Komunikasi Pembelajaran
( 16 Sections)
 

Profil Program Studi S1 Pendidikan Fisika Unesa

 
Program Studi  :  S1 Pendidikan Fisika
Tanggal Berdiri  :  7 November 1996
Koordinator Program Studi  :  Mita Anggaryani, M.Pd., Ph.D.
Visi Misi & Tujuan Program Studi S1 Pendidikan Fisika
Universitas Negeri Surabaya
Visi
MENGHASILKAN LULUSAN PENDIDIKAN FISIKA YANG ADAPTIF, TANGGUH, DAN INOVATIF DALAM MENERAPKAN ILMU KEPENDIDIKAN FISIKA SERTA MEMPEROLEH REKOGNISI NASIONAL DAN ATAU INTERNASIONAL
Misi
  1. Menyelenggarakan pendidikan berbasis riset di bidang Pendidikan Fisika yang adaptif, inovatif, kolaboratif, dan berciri eduecopreneurship.
  2. Menyelenggarakan penelitian dan meningkatkan kualitas inovasi di bidang Pendidikan Fisika melalui kolaborasi global.
  3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dan menyebarluaskan inovasi di bidang Pendidikan Fisika untuk pemberdayaan masyarakat.
  4. Menjalin kerjasama nasional dan internasional yang produktif untuk menciptakan, mengembangkan, dan menyebarluaskan inovasi di bidang Pendidikan Fisika.

Tujuan
  1. Menghasilkan lulusan dengan keahlian di bidang Pendidikan Fisika yang berkarakter, profesional, berwawasan lingkungan, berjiwa kewirausahaan, dan memiliki daya saing global.
  2. Menghasilkan produk penelitian dan meningkatkan kualitas inovasi di bidang Pendidikan Fisika untuk mendapatkan rekognisi nasional dan internasional.
  3. Terselenggaranya program pengabdian kepada masyarakat dan penyebarluasan inovasi di bidang Pendidikan Fisika untuk pemberdayaan masyarakat;
  4. Terwujudnya kolaborasi nasional dan internasional dalam penyelenggaraan tridarma perguruan tinggi di bidang Pendidikan Fisika.

Nilai_dasar
  1. Sikap dan Etika: Mengembangkan sikap religius, menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, menghargai keanekaragaman budaya, serta memiliki tanggung jawab sosial dan lingkungan.
  2. Penguasaan Pengetahuan: Memahami konsep teoretis fisika klasik dan modern, prinsip matematika, komputasi, serta aplikasi fisika dalam pendidikan.
  3. Keterampilan Khusus: Mampu merancang perangkat pembelajaran fisika yang inovatif dan sesuai dengan kebutuhan pengguna, serta mengelola laboratorium fisika untuk pembelajaran.

Capaian Lulusan Program Studi S1 Pendidikan Fisika
Universitas Negeri Surabaya
CPL-1 Mampu menunjukkan nilai-nilai agama, kebangsaan dan budaya nasional, serta etika akademik dalam melaksanakan tugasnya

CPL-2 Menunjukkan karakter tangguh, kolaboratif, adaptif, inovatif, inklusif, belajar sepanjang hayat, dan berjiwa kewirausahaan

CPL-3 Mengembangkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif dalam melakukan pekerjaan yang spesifik di bidang keahliannya serta sesuai dengan standar kompetensi kerja bidang yang bersangkutan
Dibebankan pada matakuliah:

CPL-4 Mengembangkan diri secara berkelanjutan dan berkolaborasi.

CPL-5 Menguasai dan mendemonstrasikan prinsip-prinsip teori fisika klasik dan modern

CPL-6 Merumuskan gejala dan masalah fisis berdasarkan hasil observasi dan eksperimen, serta memodelkannya menggunakan matematika dan komputasi untuk pengambilan keputusan yang tepat baik dalam masalah familiar maupun baru

CPL-7 Menguasai pengetahuan pedagogis dalam perencanaan, pengajaran, dan evaluasi pembelajaran fisika serta pengelolaan sumber daya pada penyelenggaran kelas, laboratorium fisika dan lembaga pendidikan

CPL-8 Melakukan penelitian pendidikan fisika dalam bentuk pengkajian dan evaluasi pembelajaran fisika dengan pendekatan kuantitatif dan/atau kualitatif dalam bentuk lisan dan penulisan akademis secara efektif

CPL-9 Menguasai prinsip-prinsip pengembangan media pembelajaran fisika berbasis ilmu pengetahuan, teknologi yang kontekstual khususnya tik (teknologi informasi dan komunikasi), dan lingkungan sekitar

Profil Lulusan Program Studi S1 Pendidikan Fisika
Universitas Negeri Surabaya
  • Praktisi
    1. Profesional dalam bidang fisika : lulusan harus mampu menganalisis dan menyelesaikan beberapa permasalahan menggunakan pendekatan ilmiah fisika berbasis data penelitian
    2. Pembuat keputusan : lulusan dapat berperan secara profesional dalam posisi kontrol kualitas dan proses dalam industri atau dalam aktivitas penelitian pada institusi penelitian 
    3. Pemimpin komunitas: Dikarenakan kehormatan dan kepercayaan pada komunitas lokal, lulusan program studi fisika dapat mengambil peran strategi dalam memotivasi komunitas untuk berpartisi aktif dalam lingkungan mereka
  • Asisten Peneliti
    Lulusan dapat berperan sebagai asisten peneliti profesional dalam bidang fisika, yang selalu mampu mengembangkan diri secara tepat sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta mendukung pengembangan melalui peningkatan penelitian berbasis ilmu pengetahuan di bidang fisika.
  • Akademisi
    Lulusan memiliki kepekaan terhadap kebutuhan perkembangan ilmu di bidang fisika sehingga dapat memiliki kreativitas dan inovasi untuk melakukan perubahan dan memberikan solusi berdasarkan ilmu fisika.

Struktur Kurikulum S1 Pendidikan Fisika
Universitas Negeri Surabaya

Kurikulum S1 Pendidikan Fisika

Semester ke 1

Kode Mata Kuliah SKS Wajib?
8420303103 KIMIA DASAR I 3.00
8420303118 MATEMATIKA DASAR I 3.00
8420302016 BAHASA INGRIS I 2.00
8420303029 BIOLOGI UMUM 3.00
1000002003 BAHASA INDONESIA 2.00
8420304064 FISIKA DASAR I 4.00
8420303163 PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK 3.00

Semester ke 2

Kode Mata Kuliah SKS Wajib?
100000202x Pendidikan Agama (Wajib memilih salah satu)
    -  Agama Budha
    -  Agama Hindu
    -  Agama Islam
    -  Agama Katholik
    -  Agama Protestan
2.00
8420302183 SEJARAH FISIKA 2.00
8420303216 TEORI BELAJAR 3.00
8420303120 MATEMATIKA DASAR II 3.00
8420303104 KIMIA DASAR II 3.00
8420302015 BAHASA INGGRIS II 2.00
8420304067 FISIKA DASAR II 4.00
8420303158 PENGETAHUAN LINGKUNGAN 3.00

Semester ke 3

Kode Mata Kuliah SKS Wajib?
8420303218 TERMODINAMIKA 3.00
8420302173 PROGRAM APLIKASI KOMPUTER 2.00
8420304136 MKPBM I 4.00
8420304130 MEKANIKA 4.00
8420304010 ASESMEN 4.00
8420304071 FISIKA MATEMATIKA I 4.00
8420303050 ELEKTRONIKA DASAR I 3.00

Semester ke 4

Kode Mata Kuliah SKS Wajib?
8420302209 TELAAH KURIKULUM FISIKA I 2.00
8420302131 MEKANIKA LANJUT 2.00
8420303076 FISIKA MODERN 3.00
8420303051 ELEKTRONIKA DASAR II 3.00
8420303126 MATRIKS DAN RUANG VEKTOR 3.00
8420303115 LISTRIK MAGNET 3.00
8420304072 FISIKA MATEMATIKA II 4.00
8420304147 PEMBELAJARAN INOVATIF II 4.00

Semester ke 5

Kode Mata Kuliah SKS Wajib?
8420303196 STATISTIKA 3.00
8420302211 TELAAH KURIKULUM FISIKA II 2.00
8420303082 GELOMBANG DAN OPTIK 3.00
8420304139 MKPBM III 4.00
8420302043 EKSPERIMEN FISIKA I 2.00
8420302098 IPA TERPADU 2.00
8420303069 FISIKA KUANTUM 3.00
8420302143 MULTIMEDIA 2.00

Semester ke 6

Kode Mata Kuliah SKS Wajib?
8420302229 MICROTEACHING 2.00
8420303048 ELECTRICITY AND MAGNETIC 3.00
8420302133 METODOLOGI PANELITIAN 2.00
8420303149 PENDAHULUAN FISIKA INTI 3.00
8420302099 IPBA 2.00
8420302044 EKSPERIMEN FISIKA II 2.00
8420302108 LABORATORIUM FISIKA 2.00
8420303078 FISIKA STATISTIK 3.00

Semester ke 7

Kode Mata Kuliah SKS Wajib?
8420302169 PPL II 2.00
8420302184 SEMINAR 2.00
8420304128 MECHANIC 4.00
8420303150 PENDAHULUAN FISIKA ZAT PADAT 3.00
8420303228 PENGENALAN LAPANGAN PERSEKOLAHAN (PLP) 4.00
8420304165 PHYSICAL MATHEMATIC I 4.00

Semester ke 8

Kode Mata Kuliah SKS Wajib?
8420306220 THESIS 6.00
8420306189 SKRIPSI 6.00
8420304123 MATHEMATICAL PHYSICS II 4.00
Evaluasi Kurikulum Program Studi S1 Pendidikan Fisika
Universitas Negeri Surabaya

Evaluasi Kurikulum dan Tracer Study 

Pelaksanaan evaluasi kurikulum menggunakan pendekatan evaluasi dan penjaringan masukan dari proses pembelajaran lulusan melalui asesmen capaian pembelajaran lulusan, alumni, dan pengguna alumni (industri). Evaluasi kurikulum dilakukan secara berkala di prodi S1 Pendidikan Fisika. Evaluasi dilakukan setiap tahun dan restrukturisasi dilakukan setiap 5 tahun. Pengukuran Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) merupakan suatu proses yang krusial dalam memastikan bahwa program pendidikan mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan memilikisistem pengukuran yang efektif, Program Studi S1 Pendidikan Fisika dapat mengevaluasi sejauh mana mahasiswa telah mencapai kompetensi yang diharapkan sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh lembaga akreditasi serta kebutuhan pasar kerja. Selain itu, pengukuran CPL juga membantu dalam merancang strategi pembelajaran yang lebih efektif, mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan dalam kurikulum, serta memberikan umpan balik yang berguna bagi pengembangan program pendidikan di masa mendatang. Oleh karena itu, laporan mengenai pengukuran CPL pada Program Studi S1 Pendidikan Fisika menjadi suatu hal yang sangat penting untuk dilakukan. 

1. Rumusan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL)

a. Standar Kompetensi Lulusan

Pembentukan profil lulusan yang diharapkan memerlukan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) berdasarkan deskripsi umum dan spesifik jenjang kualifikasi pendidikan level 6 pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Secara umum, setiap jenjang kualifikasi pada KKNI mencakup proses pembangunan karakter dan kepribadian manusia Indonesia, yaitu:

  1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik di dalam menyelesaikan tugasnya.
  3. Berperan sebagai warga Negara yang bangga dan cinta tanah air serta mendukung perdamaian dunia.
  4. Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat dan lingkungannya.
  5. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan, dan agama serta pendapat/temuan original orang lain.
  6. Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat untuk mendahulukan kepentingan bangsa serta masyarakat luas.

Sedangkan secara spesifik, jenjang kualifikasi level 6 pada KKNI mecakup kemampuan lulusan sebagai berikut:

  1. Mampu memanfaatkan IPTEKS dalam bidang keahliannya, dan mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi terhadap situasi yang dihadapi dalam penyelesaian masalah.
  2. Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum dan konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut secara mendalam, serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural.
  3. Mampu mengambil keputusan strategis berdasarkan analisis informasi dan data, dan memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif solusi.
  4. Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja organisasi.
     

Deskripsi jenjang kualifikasi KKNI level 6 di atas kemudian diturunkan lebih spesifik lagi untuk lulusan Sarjana Fisika oleh Physical Society of Indonesia (PSI), sebagai berikut:

Kemampuan bidang kerja:

  1. Merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran fisika yang inovatif dengan memanfaatkan TIK, dan lingkungan sekitar untuk mengembangkan kemampuan berfikir sesuai dengan karakteristik materi fisika, dan sikap ilmiah sesuai dengan karakteristik siswa. 
  2. Memanfaatkan dan mengelola laboratorium fisika dalam menunjang pembelajaran fisika dengan mengintegrasikan teknologi dan lingkungan. 
  3. Mampu menerapkan model matematis dalam menjelaskan fenomena fisika dalam pembelajaran. 
  4. Melakukan penelitian Pendidikan fisika sebagai bentuk pemecahan masalah dan menyajikannya dalam karya ilmiah.

Penguasaan pengetahuan:

  1. Memahami konsep dasar kependidikan dan teori pembelajaran dalam merancang, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran fisika yang inovatif dengan memanfaatkan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi), dan lingkungan sekitar. 
  2. Memahami konsep dan prinsip pengelolaan laboratorium fisika dengan mengintegrasikan teknologi dan lingkungan. 
  3. Menguasai matematika, komputasi, dan instrumentasi untuk mendukung pemahaman konsep fisika. 
  4. Menguasai konsep fisika dan pola pikir keilmuan fisika berdasarkan fenomena alam yang mendukung pembelajaran Fisika di sekolah dan program pendidikan magister.
  5. Menguasai proses identifikasi masalah dan metode penelitian Pendidikan fisika yang sesuai sebagai alternatif pemecahan masalah, serta teknik penulisan karya tulis ilmiah.

b. Profil Lulusan

Lulusan Sarjana Pendidikan Fisika memiliki kemampuan dan keterampilan yang luas baik dalam pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan di bidang fisika secara spesifik, maupun secara umum. Kemampuan dan keterampilan tersebut diturukan dalam Program Educational Objectives (PEO). PEO merupakan pernyataan umum yang menggambarkan apa yang diharapkan akan dicapai lulusan dalam beberapa tahun setelah lulus. PEO didasarkan pada kebutuhan dan prediksi kemampuan masa depan.

Tabel 1.1 Program Educational Objectives (PEO)

FokusPEODeskripsi
Menghasilkan lulusan yang mampu menjadi tenaga kerja profesional, pemimpin, dan agen perubahan yang andal di masyarakat dengan kemampuan yang memadai, responsif dan adaptif terhadap tantangan yang ditemui1Memiliki kemampuan dalam menggunakan pengetahuan dan keterampilan pedagogis untuk memecahkan masalah dalam kerja
2Memiliki komitmen yang kuat untuk mengembangkan pengetahuan, baik studi lanjut maupun bekerja secara formal atau informal
3Menguasai metode ilmiah untuk menganalisis dan mengembangkan inovasi dalam pembelajaran fisika serta menghasilkan karya ilmiah dan berkontribusi di bidangnya
4Menguasai bidang fisika dan pembelajaran, dapat menerapkan ilmunya dan keahlian di berbagai bidang pekerjaan dan dapat mengembangkan diri dalam karirnya lingkungan
5Memiliki kemampuan berkomunikasi secara lisan dan atau tulisan secara efektif, kreatif, inovatif, dan kolaboratif saat bekerja dalam tim atau individu

C. Profesi Lulusan

Berdasarkan rumusan profil lulusan tersebut, program studi menetapkan bahwa mahasiswa lulusan program studi Fisika dapat mengembangkan diri didunia kerja dengan profesi sepertti pada tabel 1.2.

Tabel 1.2 Program Educational Objectives (PEO)

ProfesiKeterangan
PendidikPendidik dalam bidang fisika dan sains terkait, seperti dosen, guru, instruktur, pelatih, dsb.
Pengelola laboratorium sekolahMengelola manajerial di laboratorium sekolah
Pengelola lembaga pendidikanMemimpin/mengelola pada berbagai level manajerial di lembaga pendidikan negeri ataupun swasta atau lembaga pemerintahan
EntrerpreunerWirausahawan baik dalam bidang yang terkait dengan fisika maupun tidak.
Asisten PenelitiAsisten yang berkompeten untuk mendukung penelitian/riset di bidang fisika dan sains
AkademisiProfesional dibidang pendidikan sekaligus bidang riset di institusi pendidikan tinggi atau lembaga riset, dan berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan/teknologi; studi lanjut ke level yang lebih tinggi (S2/S3).

 

2. Asemen Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL)

Pengukuran CPL merupakan suatu proses yang krusial dalam memastikan bahwa program pendidikan mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan memiliki sistem pengukuran yang efektif, Program Studi S1 Pendidikan Fisika dapat mengevaluasi sejauh mana mahasiswa telah mencapai kompetensi yang diharapkan sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh lembaga akreditasi serta kebutuhan pasar kerja. Selain itu, pengukuran CPL juga membantu dalam merancang strategi pembelajaran yang lebih efektif, mengidentifikasi area-area yang perlu ditingkatkan dalam kurikulum, serta memberikan umpan balik yang berguna bagi pengembangan program pendidikan di masa mendatang. Oleh karena itu, laporan mengenai pengukuran CPL pada Program Studi S1 Pendidikan Fisika menjadi suatu hal yang sangat penting untuk dilakukan. Adapun CPL pada program studi S1 Pendidikan Fisika untuk periode 2019 – 2023 sebagai berikut:

Tabel 2.1 CPL Prodi S1 Pendidikan Fisika 2019 -2023

ASPEKCPL
PengetahuanCPL 1Mampu mendemonstrasikan pengetahuan tentang fisika klasik dan fisika modern.
CPL 2Mampu memformulasikan sistem fisis sebagai model fisika dengan menggunakan matematika.
CPL 3Mampu mendemonstrasikan pengetahuan pedagogik tentang merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi  pembelajaran fisika.
CPL 4Mampu mendemonstrasikan pengetahuan terkait dengan penelitian pendidikan fisika.
Keterampilan KhususCPL 5Mampu merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi   pembelajaran fisika dengan memanfaatkan ICT.
CPL 6Mampu merancang dan melakukan eksperimen dalam pembelajaran fisika dengan menerapkan metode saintifik.
CPL 7Mampu meningkatkan pengetahuan dan dapat melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.
Keterampilan UmumCPL 8Mampu mengkomunikasikan ide, gagasan, dan hasil penelitiannya secara efektif, baik lisan maupun tulisan.
CPL 9Mampu membuat keputusan berdasarkan data/informasi dalam rangka menyelesaikan tugas sebagai bagian dari  tanggungjawabnya dalam pekerjaan yang telah dilakukan.
CPL 10Mampu bekerja sebagai individu sekaligus tim secara efektif, memiliki keterampilan wirausaha, dan kepedulian terhadap masalah lingkungan.
SikapCPL 11Mampu mendemonstrasikan sikap ilmiah yang baik, pemikiran kritis, dan keterampilan inovasi dalam bidang pendidikan, penelitian, dan profesional.
CPL 12Mampu mendemonstrasikan nilai-nilai keagamaan dan budaya bangsa, serta etika akademik dalam menjalankan tugas profesionalnya.

Dalam konteks yang semakin berkembang dan berubah dengan cepat, seperti kemajuan teknologi dan perkembangan paradigma pendidikan, peninjauan terhadap proses pengukuran CPL perlu dilakukan secara berkala untuk memastikan relevansi dan keberlanjutan program pendidikan tersebut. Melalui pengukuran CPL seperti yang ditunjukkan oleh grafik di bawah ini, diharapkan dapat diidentifikasi tantangan, peluang, dan rekomendasi perbaikan yang dapat meningkatkan efektivitas Program Studi S1 Pendidikan Fisika dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.  Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan diperoleh bahwa nilai rata-rata untuk semua CPL adalah sebesar 79,30, sedangkan untuk nilai yang diperoleh tiap CPL berbeda.

Tabel 2.2 Hasil Evaluasi CPL Prodi S1 Pendidikan Fisika

 CPL 1CPL 2CPL 3CPL 4CPL 5CPL 6CPL 7CPL 8CPL 9CPL 10CPL 11CPL 12
Nilai CPL77,978,583,7983,3485,5377,185,5377,5380,9875,6976,8382,21
Nilai Rata-rata79,379,379,379,379,379,379,379,379,379,379,379,3

Terdapat 6 CPL yang berada di atas nilai rata-rata CPL secara keseluruhan yaitu CPL 3, CPL 4, CPL 5, CPL 7, CPL 9, dan CPL 12. Hal ini menunjukkan bahwa pencapaian pada CPL tersebut sudah sangat baik sehingga harus dipertahankan dan terus ditingkatkan. Sedangkan 6 CPL lainnya  yaitu CPL 1, CPL 2, CPL 6, CPL 8, CPL 10, dan CPL 11 masih berada di bawah rata-rata yang artinya masih perlu dilakukan upaya untuk memperbaiki segala bentuk pembelajaran baik dari aspek pengembangan perangkat pembelajaran maupun proses pembelajaran. Namun, secara umum pencapaian CPL pada program studi S1 pendidikan Fisika sudah sangat baik.

Tabel 2.3 Presentasi Level Pencapaian CPL Prodi S1 Pendidikan Fisika

 CPL 1CPL 2CPL 3CPL 4CPL 5CPL 6CPL 7CPL 8CPL 9CPL 10CPL 11CPL 12
E47%52%74%100%50%50%50%47%73%55%60%97%
G46%41%24%0%46%44%46%46%23%40%31%0%
S6%5%2%0%4%6%4%5%4%4%7%0%
F1%2%0%0%0%0%0%1%0%2%2%3%

Tampak jelas bahwa secara keseluruhan hasil pengukuran CPL sudah sangat baik. Hal ini terlihat bahwa persentase jumlah mahasiswa mampu mencapai CPL dengan level sangat baik (Excelent) berada interval 47% (CPL 1 dan 8) sampai 100% (CPL 4). Demikian juga dengan persentase jumlah mahasiswa yang mencapai CPL pada level baik (Good) berada pada interval 23% (CPL 9) sampai 46% (CPL1, CPL 5, CPL 7, CPL 8). Sedangkan persentase jumlah mahasiwa yang gagal (failed) dalam mencapai CPL paling tinggi hanya 4% yaitu pada CPL 12. Selain itu, persentase jumlah mahasiswa yang mencapai CPL minimum paling tinggi hanya 7% dari jumlah mahasiswa. Walaupun demikian, Prodi S1 Pendidikan Fisika harus terus berbenar untuk terus memperbaiki kualitas pembelajaran agar CPL yang ditetapkan dapai tercapai secara maksimal. Namun untuk lebih jelas pencapaian masing CPL pada setiap aspek Pengetahuan, Keterampilan dapat dilihat pada data berikut:

a. Aspek Pengetahuan

Berdasarkan kurikulum yang telah ditetap pada prodi S1 pendidikan Fisika bahwa untuk aspek pengetahuan mencakup CPL 1, CPL 2, CPL 3, dan CPL 4. persentase pencapaian CPL 1 untuk masing-masing kategori memberikan gambaran tentang seberapa baik mahasiswa Program Studi S1 Pendidikan Fisika mencapai tujuan pembelajaran yang terkait dengan CPL 1 dimana 47% dari total mahasiswa yang diukur mencapai standar yang ditetapkan untuk CPL 1 dengan kinerja yang sangat baik atau sangat tinggi. Mereka telah menunjukkan pemahaman mendalam, kemampuan aplikasi yang kuat, dan keterampilan analitis yang tinggi terkait dengan CPL 1. Dari grafik tersebut juga menunjukkan bahwa bahwa 46% dari total mahasiswa yang diukur telah mencapai standar yang ditetapkan untuk CPL 1 dengan kategori baik. Meskipun ada ruang untuk peningkatan, mereka masih berhasil menunjukkan pemahaman yang solid dan kemampuan dalam mencapai CPL 1. Selain itu, hanya 6% dari total mahasiswa yang diukur mencapai standar yang ditetapkan untuk CPL 1 dengan kinerja yang memenuhi, tetapi belum optimal. Meskipun mereka mencapai tujuan ini, masih ada ruang untuk peningkatan dalam pemahaman atau penerapan konsep terkait CPL 1. Sedangkan hanya 1% dari total mahasiswa yang diukur gagal mencapai standar yang ditetapkan untuk CPL 1. Ini menunjukkan bahwa ada sejumlah kecil mahasiswa yang belum mencapai tujuan pembelajaran yang terkait dengan CPL 1, dan mungkin memerlukan perhatian ekstra atau dukungan dalam memahami materi tersebut.

Demikian halnya dengan CPL 2 di mana sebanyak 52% dari peserta berhasil mencapai tingkat kinerja yang sangat baik. Ini mencerminkan pemahaman dan penerapan konsep atau keterampilan yang sangat baik sesuai dengan CPL 2. Di samping itu, terdapat sebanyak 41% peserta berhasil mencapai tingkat kinerja yang baik. Ini menunjukkan pemahaman dan penerapan konsep atau keterampilan yang baik, meskipun tidak mencapai tingkat kesempurnaan sebagaimana tercermin dalam kategori "Excelent". Sedangkan peserta mencapai tingkat kinerja yang memenuhi persyaratan sebanyak 5%. Meskipun mungkin ada pemahaman dasar terhadap konsep atau keterampilan, masih diperlukan peningkatan untuk mencapai tingkat "Good" atau "Excelent". Walaupun demikian hanya terdapat 2% peserta yang tidak mencapai tingkat kinerja yang memadai. Ini menunjukkan bahwa sebagian kecil peserta memerlukan perhatian khusus atau bantuan tambahan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Artinya dapayt disimpukan bahwa hasil pencapaian CPL 2 menunjukkan sebagian besar peserta (52%) mencapai tingkat kinerja yang sangat baik, diikuti oleh 41% yang mencapai tingkat kinerja yang baik. Namun, ada beberapa peserta (5%) yang masih perlu meningkatkan kinerja mereka, dan hanya sebagian kecil (2%) yang tidak mencapai tingkat yang memadai.

Berbeda dengan CPL 1 dan CPL 2, CPL3 tampak jelas bahwa persentase jumlah mahasiswa yang berada pada kategori Excelent sebanyak 74% artinya mencerminkan pencapaian yang sangat baik. Ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa telah melebihi standar yang ditetapkan untuk CPL 3. Dan untuk mahasiswa yang berada pada kategori Good sebanyak 24%. Ini menunjukkan bahwa sebagian kecil siswa telah mencapai standar yang ditetapkan untuk CPL 3. Sedangkan siswa yang beada pada kategori "Satisfy" hanya terdapat 2% dan tidak ada mahsiswa yang berada pada kategori failed. Ini menunjukkan bahwa hanya sejumlah kecil mahasiswa telah mencapai standar minimum yang ditetapkan untuk CPL 3 dan tidak ada mahasiswa yang gagal dalam pencapaian CPL 3.

Sejalan dengan CPL 3, CPL 4 menunjukkan bahwa mahasiswa yang berada pada kategori "Excelent" memiliki persentase pencapaian sebesar 100%, tidak ada siswa yang mencapai tingkat kinerja yang lebih rendah atau gagal dalam mencapai standar CPL 4. Ini menunjukkan bahwa semua mahasiswa telah mencapai atau melebihi standar yang ditetapkan untuk CPL 4. Dengan demikian, keseluruhan mahasiswa menunjukkan kinerja yang sangat baik dalam mencapai tujuan pembelajaran yang terkait dengan CPL 4. Hal ini mengindikasikan bahwa program pendidikan telah berhasil dalam mencapai tujuan pembelajaran yang terkait dengan CPL 4. Jadi, berdasarkan hasil pengukuran CPL pada aspek pengetahuan tampak jelas bahwa pencapaian CPL sudah sangat baik. Namun, masih dibutuhkan untuk perbaikan dan peningkatan kualitas pembelajaran terutama pada CPL 1 dan CPL 2. 

b. Aspek Keterampilan Khusus

Pada bagian keterampilan khusus terdapat 3 CPL yang menjadi acuan dalam pencapaian kompetensi yaitu CPL 5, CPL 6, dan CPL7. Data hasil pengukuran untuk ketercapaian CPL 5, CPL 6, dan CPL 7 menunjukkan persentase pencapaian yang besar adalah berada pada kategori "Excelent" dengan persentase pencapaian sebesar 50%. Ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa telah mencapai atau melebihi standar yang ditetapkan untuk CPL 5, CPL 6 dan CPL 7 menunjukkan kinerja yang sangat baik dalam kedua bidang tersebut. Selain itu, sebanyak 46% dari jumlah siswa berada pada kategori "Good" (G) memiliki persentase pencapaian. Ini menunjukkan bahwa sebagian siswa mencapai standar yang baik dalam CPL 5 dan CPL 7, namun masih memiliki ruang untuk meningkatkan kinerja mereka. Sebaliknya, tidak ada siswa yang tercatat gagal (Failed) dalam mencapai CPL 5, CPL 6, dan CPL 7. Data ini mengindikasikan bahwa sebagian besar siswa telah mencapai tingkat pencapaian yang baik atau sangat baik dalam CPL 5, CPL 6, dan CPL 7, namun masih ada ruang untuk perbaikan untuk sebagian kecil siswa. Ini menunjukkan bahwa program pendidikan telah berhasil dalam mencapai tujuan pembelajaran terkait dengan kedua CPL tersebut, namun tetap memberikan dorongan untuk meningkatkan kinerja siswa yang lebih besar lagi.

c. Aspek Keterampilan Umum

Pada aspek keterampilan umum dalam hal ini ditunjukkan oleh CPL 8, CPL 9, dan CPL 10. terdapat 47% dari jumlah mahasiswa memiliki kinerja yang sangat baik dalam mencapai CPL 8. Ini menunjukkan bahwa mereka memiliki pemahaman yang mendalam tentang isu-isu kompleks dan mampu menganalisisnya dengan cermat, menghasilkan solusi yang inovatif dan efektif. Selain itu, Sebanyak 46% siswa mencapai tingkat kinerja yang baik. Ini menunjukkan bahwa mereka memiliki pemahaman yang kuat tentang isu-isu kompleks dan mampu menganalisisnya dengan baik. Meskipun mungkin ada ruang untuk perbaikan, kinerja mereka masih dianggap memuaskan. Disamping itu, hanya 5% siswa yang mencapai tingkat kinerja yang memuaskan dalam CPL 8. Ini mungkin menunjukkan bahwa sebagian kecil siswa memiliki pemahaman yang cukup tentang isu-isu kompleks, namun kemampuan analisis mereka mungkin belum sepenuhnya terwujud. Sedangkan siswa yang tidak mencapai tingkat kinerja yang diharapkan dalam CPL 8 hanya 1%. Ini bisa menandakan bahwa siswa ini membutuhkan bantuan tambahan atau pengulangan dalam memahami dan menganalisis isu-isu kompleks. 

Berbeda denngan CPL 8, CPL 9 menunjukkan hal positif dimana 73%, memiliki kinerja yang sangat baik dalam mencapai CPL 9. Hal ini menunjukkan bahwa mereka mampu menyusun argumen dengan jelas, logis, dan persuasif, baik dalam bentuk lisan maupun tertulis. Siswa-siswa ini mungkin mampu menghadapi berbagai tantangan dalam menyampaikan argumen mereka dengan kejelasan dan efektivitas yang tinggi. Selain itu, terdapat sebanyak 23% siswa mencapai tingkat kinerja yang baik dalam CPL 9. Meskipun tidak mencapai tingkat keunggulan seperti pada kategori E, siswa-siswa ini masih mampu menyusun argumen dengan cukup baik, meskipun mungkin ada beberapa kelemahan dalam kejelasan atau persuasifitasnya dan hanya 4% siswa yang mencapai tingkat kinerja memuaskan dalam CPL 9. Ini menunjukkan bahwa sebagian kecil siswa memiliki kemampuan untuk menyusun argumen, namun argumen mereka mungkin kurang jelas atau kurang persuasif dalam konteks tertentu. Namun yang terpenting adalah tidak ada siswa yang gagal dalam mencapai CPL 9. Ini menunjukkan bahwa semua siswa setidaknya mencapai tingkat kinerja yang memuaskan dalam kemampuan menyusun dan menyampaikan argumen.

Dari data pada gambar 4 juga menunjukkan bahwa besar mahasiswa, yaitu 55%, memiliki kinerja yang sangat baik dalam mencapai CPL 10. Mereka mampu memecahkan masalah dengan pendekatan yang sistematis dan kreatif, menghasilkan solusi yang inovatif serta mampu bekerja sebagai individu sekaligus tim secara efektif. Selain itu, sebanyak 40% siswa mencapai tingkat kinerja yang baik dalam CPL 10. Meskipun tidak mencapai tingkat keunggulan seperti pada kategori Excelent. Pada CPL 10 juga hanya 4% siswa yang mencapai tingkat kinerja memuaskan. Ini menunjukkan bahwa sebagian kecil siswa memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah, namun mungkin dengan pendekatan yang kurang sistematis atau kreatif. Sedangkan mahasiswa gagal dalam mencapai CPL 10 tidak ada. Ini menandakan bahwa sebagian kecil siswa mungkin mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah, mungkin karena kurangnya pemahaman konsep atau kurangnya kemampuan untuk menerapkan strategi yang tepat.

Secara keseluruhan pencapaian CPL pada aspek keterampilan umum sudah sangat baik di mana mayoritas siswa telah mencapai tingkat keunggulan dan kinerja yang baik dalam tiap CPL. Namun, masih ada ruang untuk peningkatan bagi sebagian kecil siswa yang belum mencapai tingkat kinerja yang diharapkan melalui perancangan strategi pembelajaran yang lebih efektif untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pencapaian hasil pembelajaran siswa.

d. Aspek Sikap

Pada CPL 11 terdapat sebanyak 60% dari jumlah mahasiswa telah mencapai tingkat kinerja yang sangat baik. Artimnya, mereka mampu menunjukkan sikap ilmiah yang baik, seperti ketertarikan pada penemuan ilmiah, etika kerja yang kuat, dan kemampuan untuk mengaplikasikan pengetahuan mereka secara kritis dan inovatif dalam konteks pendidikan, penelitian, dan profesionalisme. Selain itu, sebanyak 31% siswa mencapai tingkat kinerja yang baik dalam CPL 11. Meskipun tidak mencapai tingkat keunggulan seperti pada kategori Excelent, mahasiswa ini masih mampu menunjukkan sikap ilmiah yang baik, berpikir secara kritis, dan menunjukkan keterampilan inovatif dalam berbagai konteks pendidikan, penelitian, dan profesional. Hanya 7% mahasiswa yang mencapai tingkat kinerja memuaskan dalam CPL 11. Ini menunjukkan bahwa sebagian kecil siswa memiliki kemampuan untuk menunjukkan sikap ilmiah yang baik, namun mungkin masih ada beberapa kekurangan dalam pemikiran kritis atau keterampilan inovasi dalam konteks pendidikan, penelitian, dan profesionalisme. Sedangkan jumlah siswa gagal dalam mencapai CPL 11 hanya 2%. Ini menandakan bahwa sebagian kecil siswa mungkin mengalami kesulitan dalam menunjukkan sikap ilmiah yang baik, berpikir secara kritis, atau mengaplikasikan keterampilan inovatif dalam konteks pendidikan, penelitian, dan profesional. 

Berbeda dengan CPL 11, dari Gambar 5 CPL 12 menunjukan hasil pencapaian yang sangat bagus dimana sebanyak 97% dari jumlah mahasiswa telah mencapai tingkat kinerja yang sangat baik dalam CPL 12. Mereka mampu mendemonstrasikan nilai-nilai keagamaan dan budaya bangsa dengan baik, serta mempraktikkan etika akademik yang sesuai dalam menjalankan tugas profesional. Mahasiswa ini memiliki pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai tersebut dan mampu menerapkannya dengan konsisten dalam konteks akademik dan profesional. Sedangkan sisanya yaitu sebanyak 4% siswa gagal dalam mencapai CPL 12. Ini menandakan bahwa sebagian kecil siswa mungkin mengalami kesulitan dalam mendemonstrasikan nilai-nilai keagamaan dan budaya bangsa, serta mempraktikkan etika akademik dalam menjalankan tugas profesional. Kemungkinan, mereka membutuhkan bantuan tambahan atau arahan untuk memahami dan menerapkan nilai-nilai tersebut.

Dari hasil penjelasan terkait hasil pengukuran CPL dapat disimpulkan bahwa pencapaian CPL untuk semua aspek pada kurikulum S1 pendidikan Fisika sudah baik. Walaupun demikian, tetap diperlukan peningkatan agar semua semua mahasiswa dapat melampaui standar CPL yang telah ditetapkan dari yang gagal dan yang mencapai CPL minimum dapat meningkat pada pencapaian dengan kategori baik atau sangat baik. Hal ini diperlukan agar semua mahasiswa memiliki kemampuan dan kompetensi sesuai dengan yang diharapkan.

3. Masukan Akademisi/Profesional, Pengguna Alumni dan Alumni

Selain mengevaluasi kurikulum dari asesmen CPL, kemudian dilakukan review oleh ahli. Program Studi S1 Pendidikan Fisika telah melaksanakan beberapa kegiatan yang bertujuan untuk mendapatkan masukan dari Akdemisi/Profesional, Pengguna Alumni dan Alumni dalam bentuk Forum Group Discussion (FGD) dan Benchmarking. Kegiatan tersebut antara lain adalah:

  1. FGD untuk mendapatkan masukan stake holder, alumni, dan narasumber dari Physics Society of Indonesia. (Tanggal 17 Juli 2022) 
  2. FGD kurikulum OB Program Studi S1-Pendidikan Fisika pada Perguruan tinggi yang tergabung dalam Asosiasi MIPA LPTK (9 Oktober 2022) di Gorontalo. 
  3. Benchmarking dengan mengundang narasumber dari Universitas Airlangga dan Universitas Negeri Malang (Tanggal 10 Oktober 2022) 
  4. FGD kurikulum OB Program Studi S1 Pendidikan Fisika pada Perguruan tinggi yang tergabung dalam Asosiasi MIPA LPTK (10 September 2023) di UNY Yogyakarta

Tabel 3.1 Saran Pengguna Lulusan Berdasarkan FGD

Saran Pengguna Lulusan terkait Mata KuliahSaran Pengguna Lulusan terkait Kualitas Lulusan
  • Bahasa Inggris
  • Kepemimpinan 
  • Mempertimbangkan mata kuliah baru/pilihan sesuai kebutuhan mitra/pengguna lulusan

 

  • Meningkatkan softskill khususnya kemampuan berbahasa inggris dan IT (literasi data dan teknologi)
  • Rumusan CPL disarankan untuk memuat kemampuan yang diperlukan dalam era industri 4.0 di antaranya kemampuan tentang
  • Literasi data, kemampuan pemahaman untuk membaca,menganalisis, menggunakan data dan informasi (big data) di dunia digital;
  • Literasi teknologi, kemampuan memahami cara kerja mesin, aplikasi teknologi (coding, computer based modelling, artificial intelligence, dan engineering principle);

4. Tracer Study

Keseluruhan populasi tracer pada alumni lulusan tahun 2022 adalah sejumlah 77 alumni dan yang telah mengisi sebanyak 77 atau 100%. Dari seluruh populasi terdapat 39 (50,65%) alumni yang statusnya bekerja baik part time/full time, ada 0 (0 %) alumni yang belum memungkinkan bekerja atau tidak bekerja tetapi sedang mencari kerja. Untuk alumni yang berwirausaha saja sebanyak 11 (14,29 %) alumni, dan yang studi lanjut sebanyak 22 (28,57 %) alumni. Dari 44 alumni yang bekerja hanya ada 26 (33,77%) alumni mendapat pekerjaan pertama kurang dari 6 bulan, sedangkan dari jumlah tersebut ternyata hanya 15 (19,48 %) yang mendapatkan pendapatan lebih besar dari 1,2x Upah Minimum Provinsi. Maka kualitas alumni prodi S1 Pendidikan Fisika yang lulus di tahun 2022 dimana mereka bekerja kurang dari 6 bulan sekaligus memiliki upah 1,2 UMP/berwirausaha/studi lanjut sebanyak 45 (58,44%) yang masuk dalam ‘Gold Standar’ Indikator Kinerja Utama I Universitas Negeri Surabaya sampai dengan akhir triwulan ke 4 (November 2023). Selain itu juga disajikan masa tunggu lulusan pada Tabel berikut ini:

Tabel 4.1 Masa Tunggu Lulusan

Mendapatkan pekerjaan pertama setelah lulusJumlahRata-rata masa tunggu
1 bulan74 Bulan
2 bulan3
3 bulan2
4 bulan1
5 bulan0
6 bulan0
6-12 bulan26

Berdasarkan Tabel 4.1 di atas menunjukkan jumlah alumni Program Studi S1 Pendidikan Fisika yang lulus tahun 2022 dan mendapatkan pekerjaan pertama menunjukkan sebanyak 7 alumni mendapatkan pekerjaan 1 bulan setelah lulus. Berikutnya, sebanyak 3 alumni mendapatkan pekerjaan pertama pada 2 bulan setelah lulus. Sebanyak 2 alumni mendapatkan pekerjaan pertamanya pada bulan ke 3 setelah mereka lulus. Sedangkan terdapat 1 alumni mendapatkan pekerjaan pertamanya pada bulan ke 4 setelah mereka lulus Sebanyak 0 alumni mendapatkan pekerjaan pertamanya pada bulan ke 5 setelah mereka lulus.  Berikutnya, sebanyak 0 alumni mendapatkan pekerjaan pertama pada 6 bulan setelah lulus. Terakhir, sebanyak 26 alumni mendapatkan pekerjaan antara 6-12 bulan setelah lulus. Rata-rata masa tunggu alumni lulusan 2023 dalam mendapatkan pekerjaan pertama adalah 4 bulan. Adapun jenis pekerjaan alumni seperti yang ditunjukkan oleh Tabel dibawah berikut:

Tabel 4.2 Jenis Pekerjaan Alumni

Nama ProfesiJumlahPresentase
Pendidik3774 %
Staf Administrasi Lembaga24 %
Pemilik Usaha1122 %
Jumlah50100%

Berdasarkan Tabel di atas, mayoritas alumni Program Studi S1 Pendidikan Fisika yang lulus tahun 2024 bekerja sebagai pendidik adalah sebesar 37 alumni (74 %). Berikutnya terdapat 2 alumni (4 %) yang bekerja sebagai staf administrasi lembaga baik sektor perusahaan/perbankan/usaha. Selain itu, terdapat 11 alumni (22 %) sebagai Pemilik Usaha. Oleh karena itu mayoritas lulusan Program Studi S1 Pendidikan Fisika adalah sebagai pendidik. 

Seluruh alumni Program Studi S1 Pendidikan Fisika dengan tahun lulus 2022 yang telah mendapatkan pekerjaan, memiliki tingkat kesesuaian antara bidang studi yang telah di tempuh pada perkuliahan dengan pekerjaan yang dijalani saat ini,  sebanyak 86 %, responden menilai antara bidang studi yang telah di tempuh pada perkuliahan dengan pekerjaan yang dijalani saat ini adalah sangat erat, terdapat 4,7 % merasa keeratan antara bidang studi yang telah di tempuh pada perkuliahan dengan pekerjaan yang dijalani saat ini adalah erat, sebanyak 9,3 % menilai cukup erat antara bidang studi yang telah di tempuh pada perkuliahan dengan pekerjaan yang dijalani saat ini, ada 0 % alumni menilai kurang erat, dan sisanya menilai tidak erat sama sekali sebanyak 0 %. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas menilai sangat erat antara bidang studi dengan bidang pekerjaan yang saat ini digeluti alumni. 

5. Asesmen kesesuaian Profesi dan PEO

Hasil asesmen kesesuaian Profesi dan PEO berdasarkan hasil Tracer Study 2022, 2023, dan 2024 adalah sebagai berikut:

Tabel 5.1 Kesesuaian Profesi dan PEO TS 2022, 2023, 2024

ProfesiPEOTotal (%)202220232024Jumlah
PendidikPEO1, PEO2, PEO44729372389
Pengelola/ Staf Administrasi Lembaga Pendidikan PEO 1, PEO4, PEO533216
Entrepreuner/ Pemilik UsahaPEO4, PEO52115111339
Asisten Peneliti/ Studi LanjutPEO2, PEO3, PEO52920221355
   677250189

Hasil asesmen PEO dan kesesuaian profesi lulusan menunjukkan sejauh mana lulusan memenuhi standar kompetensi yang telah ditetapkan oleh program studi. Beberapa hal yang dapat diidentifikasi dari asesmen ini antara lain:

  1. Kesesuaian Kompetensi dengan Dunia Kerja – Menilai apakah lulusan memiliki keterampilan dan pengetahuan yang sesuai dengan kebutuhan industri dan profesi mereka.
  2. Kinerja Lulusan – Mengukur bagaimana lulusan menerapkan ilmu yang telah dipelajari dalam pekerjaan mereka.
  3. Kepuasan Stakeholder – Menilai tingkat kepuasan dari pengguna lulusan, seperti perusahaan atau institusi tempat mereka bekerja.
  4. Kebutuhan Pengembangan Kurikulum – Mengidentifikasi aspek yang perlu diperbaiki atau ditingkatkan dalam kurikulum agar lebih relevan dengan tuntutan profesi.

6. Perbaikan untuk Peningkatan Mutu Lulusan 

Untuk meningkatkan mutu lulusan S1 Pendidikan Fisika, beberapa langkah perbaikan yang dapat dilakukan meliputi:

PendekatanTindakan yang telah dilakukan prodi                                                                                                                                                                                    
Analisis KebutuhanMengidentifikasi kebutuhan industri dan dunia kerja terkait kompetensi lulusan fisika. Melakukan survei pengguna lulusan melalui program tracer study.
Evaluasi Kurikulum yang AdaMeninjau kurikulum saat ini untuk melihat kesesuaian dengan standar pendidikan dan tuntutan profesi. Adanya audit kurikulum internal yang dilakukan oleh badan penjaminan mutu setiap tahun. 
Penyesuaian Capaian PembelajaranPeninjauan kembali Capaian Pembelajaran berdasarkan hasil Evaluasi Kurikulum dan tracer study.
Integrasi Teknologi dan metode Pembelajaran BaruMemasukkan pendekatan pembelajaran berbasis teknologi dan riset yang lebih aplikatif seperti dalam pendekatan case method dan team based project, selain itu juga mengenalkan etika penggunaan artificial intelegence untuk bekerja secara pintar.
Peningkatan Kualitas PengajaranMemberikan pelatihan bagi dosen agar metode pembelajaran lebih inovatif dan interaktif. Memperbarui dan menambah fasilitas laboratorium agar mendukung eksperimen dan penelitian yang lebih baik.
Kolaborasi Industri dan Institusi PendidikanMengembangkan kerja sama dengan perusahaan dan sekolah untuk memberikan pengalaman langsung bagi mahasiswa melalui program MBKM, seperti Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP), Magang Study Independent Bersertifikat (MSIB), dan Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Penguatan Penelitian dan PublikasiMendorong mahasiswa dan dosen untuk aktif dalam penelitian serta publikasi ilmiah.

 

Rekap CPL Program Studi S1 Pendidikan Fisika
Universitas Negeri Surabaya
Nama Matakuliah Sks Capaian Lulusan (CPL) Total
CPL1CPL2CPL3CPL4CPL5CPL6CPL7CPL8CPL9
Konservasi Sumber Daya Alam 2 44.44% 33.33% 22.22% 99.99 %
Physics Edutainment 2 20% 10% 40% 30% 100 %
Statistika 2 18.75% 56.25% 25% 100 %
Matematika Dasar 3 100% 100 %
Fisika Kuantum 3 11.11% 44.44% 44.44% 99.99 %
Sistem Pengukuran Fisika 2 50% 25% 25% 100 %
ENGLISH FOR PHYSICS 3 36.59% 36.59% 4.88% 17.07% 4.88% 100 %
Perencanaan Pembelajaran 2 33.33% 33.33% 33.33% 99.99 %
Pengembangan Bahan Ajar 2 42.86% 14.29% 42.86% 100 %
Media Pembelajaran Fisika 2 21.43% 28.57% 50% 100 %
KETERAMPILAN MENGAJAR & PEMBELAJARAN MIKRO 2 35.29% 23.53% 41.18% 100 %
Literasi Fisika 2 28.57% 42.86% 28.57% 100 %
Fisika Dasar I 4 23.08% 30.77% 46.15% 100 %
Kearifan Lokal Fisika 2 38.89% 22.22% 38.89% 100 %
Pengukuran dan Instrumen Pendidikan Fisika 2 25% 50% 25% 100 %
Kewirausahaan 2 45% 45% 10% 100 %
Evaluasi Belajar dan Pembelajaran 2 23.81% 33.33% 4.76% 38.1% 100 %
Fisika Matematik II 3 25% 50% 12.5% 12.5% 100 %
Fisika Statistik 2 20% 60% 20% 100 %
Kurikulum Sekolah 2 25% 50% 25% 100 %
Termodinamika 3 28.57% 57.14% 14.29% 100 %
Metodologi Penelitian 3 33.33% 33.33% 33.33% 99.99 %
Fisika Sekolah 3 33.33% 33.33% 33.33% 99.99 %
Fisika Inti 3 37.5% 37.5% 25% 100 %
Fisika Antariksa 2 20% 33.33% 33.33% 13.33% 99.99 %
Ipba 2 23.08% 15.38% 19.23% 19.23% 11.54% 11.54% 100 %
Laboratorium Fisika 2 33.33% 16.67% 50% 100 %
Elektronika Dasar II 3 28.57% 28.57% 42.86% 100 %
Fisika Modern 3 27.27% 50% 22.73% 100 %
Listrik Magnet 3 32% 40% 28% 100 %
BIOLOGI UMUM 2 28.57% 28.57% 28.57% 14.29% 100 %
Eksperimen Fisika II 2 40% 60% 100 %
Pembelajaran STEAM 2 28.57% 42.86% 28.57% 100 %
Fisika Audiovisual 2 100% 100 %
Kajian UN, TIMSS, dan PISA 2 23.53% 29.41% 41.18% 5.88% 100 %
Komunikasi Fisika dan Analisis Media 2 50% 33.33% 16.67% 100 %
Eksperimen Fisika III 2 18.75% 37.5% 43.75% 100 %
Eksperimen Fisika I 2 61.54% 38.46% 100 %
Fisika Bumi 2 26.09% 8.7% 17.39% 39.13% 8.7% 100 %
Optik 2 46.67% 33.33% 20% 100 %
Kuliah Kerja Nyata (Kkn) 3 23.08% 30.77% 23.08% 23.08% 100 %
Dasar Kependidikan 2 25% 25% 25% 12.5% 12.5% 100 %
Kalkulus untuk Fisika 3 66.67% 33.33% 100 %
Deret dan Aljabar Linier untuk Fisika 4 30% 70% 100 %
Mekanika dan Termodinamika Dasar 4 50% 16.67% 33.33% 100 %
Listrik Magnet dan Optik Dasar 4 50% 50% 100 %
Landasan Perancangan Kurikulum Program Studi S1 Pendidikan Fisika
Universitas Negeri Surabaya

Dalam mengembangkan kurikulum, Prodi S1 Pendidikan Fisika mendasarkan pada landasan Perancangan dan Pengembangan Kurikulum Nasional dan Kebijakan Universitas Negeri Surabaya. Adapun landasan yang digunakan adalah sebagai berikut:

  1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
  2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
  3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014, tentang Desa
  4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
  5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia. 
  6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
  7. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 11 Tahun 2019, tentang Prioritas Pembangunan Dana Desa Tahun 2020.
  8. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 16 Tahun 2019, tentang Musyawarah Desa.
  9. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 17 Tahun 2019, tentang Pedoman Umum Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa.
  10. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 18 Tahun 2019, tentang Pedoman Umum Pendampingan Masyarakat Desa.
  11. SK Rektor Unesa Nomor 896/UN38/HK/KR/2019 tentang Penetapan Buku Pedoman Penambahan Muatan dan Matakuliah Pengembangan Kepribadian Institusional pada Kurikulum Universitas Negeri Surabaya.
  12. Peraturan Rektor Universitas Negeri Surabaya Nomor 10 Tahun 2019 Tentang pemberian Penghargaan Akademis Kepada Mahasiswa Berprestasi Universitas Negeri Surabaya.